Bagi Khusnul Muhaimin Alevi, penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak merupakan berkah tersendiri. PSK kelahiran Indramayu 30 tahun lalu itu kini dalam keadaan hamil 8 bulan sehingga uang kompensasi bisa dia gunakan sebagai bekal kelahiran anak ke tiganya ini.
“Perut saya semakin membesar, uang ini akan saya gunakan untuk biaya melahirkan,” kata Khusnul, ketika ditemui sedang mengurus pencairan uang kompensasi penutupan lokalisasi, Jumat (20/6/2014).
Pantauan suarasurabaya.net, Khusnul datang sendirian dengan pakaian ketat warna hitam. Perut buncitnya tak bisa disembunyikan ketika dia harus menghadapi serangkaian wawancara untuk memastikan identitasnya di meja petugas.
Di Dolly, dia selama ini bekerja di sebuah wisma yang ada di Gang 2 Nomor 5 Kelurahan Putat Jaya. “Saya dua tahun bekerja dan sekarang mengandung anak ini,” ujarnya.
Khusnul merupakan janda beranak dua yang mengaku ditinggal suaminya ketika memutuskan untuk terjun ke dunia pelacuran. Dan kini, meski sudah mendapatkan uang kompensasi senilai Rp5.050.000, tapi kehamilannya kali ini membuatnya tak akan pulang ke Indramayu melainkan akan tetap ngekos di sekitar Dolly untuk mencari pekerjaan baru.
Sementara itu, terkait pembayaran uang kompensasi, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang jadwal pencairan. Jika awalnya batas waktu pencairan lima hari atau hingga Senin (23/6/2014), saat ini diperpanjang hingga hari Kamis (26/6/2014).
“Atas arahan pemerintah kota pemberian kompensasi kami perpanjang hingga tanggal 26 Juni,” kata Kapten Riswarno, Komandan Koramil Sawahan.
Selain diperpanjang, kata Riswarno, hari Sabtu dan Minggu juga tidak akan libur. Bahkan, beberapa meja dan kursi juga diperbanyak sehingga bisa mempercepat proses pemberian uang komensasi penutupan lokalisasi.
Dari catatan yang ada, hingga dua hari pencairan ternyata tak banyak PSK dan Mucikari yang bersedia mengambil uang kompensasi penutupan ini. Hingga petang ini misalnya, baru 79 PSK dan 29 Mucikari yang telah menerima uang kompensasi. (fik/ipg)