Sabtu, 23 November 2024

Dolly dan Jarak Resmi Ditutup

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Foto bersama setelah resmi penutupan Dolly dan Jarak

Meski sempat ditentang ribuan warga dan para penghuninya, kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak mulai malam ini secara resmi ditutup. Penutupan ditandai dengan deklarasi yang digelar warga Putat Jaya dihadapan Salim Segaf Al Jufri, menteri Sosial di Islami Centre, Rabu (18/6/2014).

Deklarasi sendiri digelar sebagai tanda alih fungsi wisma menjadi rumah biasa serta alih profesi para wanita harapan (PSK) menjadi wanita biasa.

Selain disaksikan langsung Menteri Sosial, deklarasi kali ini juga dihadiri oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur; Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur; Tri Rismaharini Walikota Surabaya; Irjen Polisi Unggung Cahyono, Kepala Polda Jawa Timur; serta beberapa pejabat lainnya.

Dalam deklarasi kali ini, pemerintah juga gelontorkan aneka bantuan baik bagi PSK, mucikari, maupun bagi warga sekitar. Bantuan kali ini berasal dari Kementerian Sosial sebesar Rp7,317 miliar; serta dari Provinsi Jawa Timur sebesar Rp1,555 miliar.

Selain itu, juga ada bantuan berupa kontrak kerja bagi para warga terdampak penutupan ini. Kontrak kerja yang diberikan berupa menjadikan warga sebagai tenaga administrasi di UPTD Griya Wreda milik Pemerintah Surabaya, serta sebagai linmas dan satpol PP.

Total yang malam ini mendapatkan bantuan secara simbolik adalah 311 orang. “Kami bangga atas upaya Bu Walikota dalam mengentaskan warga dari lokalisasi Dolly dan Jarak ini,” kata Salim Segaf.

Kementerian Sosial, kata dia, sejak tahun 2012 memang fokus untuk membantu daerah dalam membebaskan wilayahnya dari prostitusi. “Kita serius berantas ini, Tiongkok saja tidak ada lokalisasi, masak kita sebagai masyarakat beragama membiarkan adanya lokaliasi,” ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Soekarwo, Gubernur Jawa Timur. Menurut dia, penutupan Dolly dan Jarak ini merupakan upaya besar Jawa Timur untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di Jawa Timur. “Dan ini dengan kegigihan Bu Wali, Dolly dan Jarak bisa selesai,” kata dia.

Selain prostitusi, Soekarwo juga berharap pemberantasan kemiskinan juga terus ditingkatkan. Dia mencontohkan di Jawa Timur dari 493 rubu rumah tangga yang sangat miskin, saat ini baru 369 ribu orang yang telah dientaskan dari kemiskinan. “Ini butuh kerja lebih keras lagi. Untuk Surabaya kami yakin Bu Wali konsen masalah ini,” ujarnya.

Sementara itu, meski secara resmi praktek prostitusi ditutup, tapi hingga malam ini warga sekitar lokalisasi masih melakukan protes dengan cara memblokade seluruh akses masuk ke kawasan itu. (fik/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
29o
Kurs