Ketika berlibur ke luar negeri, biasanya ada banyak hal yang memang berbeda dengan kebiasaan mereka sehari-hari di negeri sendiri. Membuka wawasan baru demi masa depan jadi satu diantara pertimbangan memilih liburan ke luar negeri. Bukan sekedar gengsi.
“Paling tidak, anak-anak bisa melihat berbagai hal yang berbeda dengan yang biasa mereka lihat sehari-hari. Ketertiban, disiplin, kebersihan, paling tidak itu memang berbeda. Dan dengan membuka wawasan baru itu, berguna bagi masa depan mereka,” terang Rudi Suprayogi, 45 tahun.
Tahun ini, Rudi bersama putera-puterinya berencana menuju Singapura untuk mengisi liburan sekolah. “Kami memang sepakat mengajak anak-anak untuk membuka wawasan sambil jalan-jalan di Singapura,” ujar Rudi Suprayogi saat ditemui suarasurabaya.net.
Demikian halnya dengan Livina, 39 tahun, sengaja memberangkatkan dua puterinya menuju Korea untuk liburan sekolah tahun ini, dengan harapan kedua puterinya dapat melihat dunia luar yang memang sudah lebih maju dari Indonesia.
“Memang agak mahal. Tapi banyak hal-hal baru yang mungkin tidak mereka lihat di sini. Mereka memang maunya bisa belajar keluar negeri. Mungkin sekarang ini, bisa perlahan-lahan melihat hal-hal baru, supaya nanti kalau waktunya studi keluar negeri tidak kaget. Ini penting buat mereka,” tutur Livina.
Soal biaya, Livina dan Rudi Suprayogi sepakat memang tidak murah. Tetapi jika dibandingkan dengan manfaat yang bakal mereka peroleh, rasanya masih bisa diterima nalar. “Bukan gengsi laaahh. Biayanya memang mahal, tapi manfaatnya juga penting bagi anak-anak kita,” pungkas Rudi Suprayogi, Senin (16/6/2014).(tok/dwi)
Foto: enjoykorea