Evert Erenst Mangindaan Menteri Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri Tahun 2014 bakal mencapai lebih dari 19 juta orang, sehingga berbagai pihak terutama terkait sektor angkutan transportasi diharapkan kesiapannya.
“Persiapan matang mesti dilakukan karena jumlah penumpang angkutan lebaran akan naik,” kata E.E. Mangindaan seperti dikutip Antara, Rabu (11/6/2014).
Menurut Mangindaan, jumlah penumpang angkutan Lebaran Tahun 2014 berjumlah sekitar 19,29 juta penumpang atau meningkat 3,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Menhub juga memprediksi bahwa puncak arus mudik bakal terjadi pada “H-3” sampai “H-1”, sedangkan puncak arus balik adalah “H+4” sampai “H+5”.
Bila dibagi kepada jenis moda transportasi, ujar dia, maka jumlah untuk moda angkutan jalan akan naik 0,9 persen menjadi 5,59 juta penumpang, yang diperkirakan bakal menaiki antara lain 2,37 juta kendaraan sepeda motor dan 1,78 juta kendaraan mobil pribadi.
Sedangkan untuk moda angkutan kereta api diprediksi naik 3,1 persen menjadi 4,49 juta orang, moda angkutan udara naik 11,48 persen menjadi 4,1 juta orang, moda angkutan sungai, danau, dan penyeberangan naik 1,73 persen menjadi 3,54 juta orang, serta moda angkutan laut naik 3 persen menjadi 1,57 juta orang.
Sebelumnya, Direktur Angkutan Udara Kemenhub Djoko Murdjatmodjo mengemukakan terdapat lima maskapai penerbangan yang mengajukan tambahan penerbangan dalam rangka mengantisipasi lonjakan penumpang moda angkutan udara sebagai transportasi mudik lebaran tahun 2014.
Menurut Djoko Murdjatmodjo, kelima maskapai penerbangan tersebut adalah Sriwijaya Air, Nam Air, Lion Air, Indonesia AirAsia, dan Garuda Indonesia.
Ia juga mengemukakan, penambahan penerbangan tersebut adalah untuk jangka waktu “H-7” sampai dengan “H+7” lebaran, sehingga terjadi penambahan 62 frekuensi selama 16 hari.
“Selama 16 hari tersebut, total frekuensi penerbangan mencapai 903 penerbangan,” ucapnya. (ant/fik)