Sabtu, 23 November 2024

Luncurkan Seri Baru, Produsen Grinder Asal Jerman Edukasi Puluhan Barista di Surabaya

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Produsen grinder asal Jerman, Mahlkonig bersama Indogourmet Sarana Cemerlang (ISC) distributor tunggal pabrikan ini di Indonesia, menggelar talkshow dan tanding seduh Mahlkonig Jelajah Nusantara di Visma Coffee, Surabaya pada Rabu (7/8/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Produsen grinder asal Jerman, Mahlkonig bersama Indogourmet Sarana Cemerlang (ISC) distributor tunggal pabrikan ini di Indonesia, menggelar talkshow dan tanding seduh Mahlkonig Jelajah Nusantara di Visma Coffee, Surabaya pada Rabu (7/8/2019).

Dalam gelaran ini, hadir Mikael Jasin barista terbaik keempat dunia yang memberikan edukasi pada puluhan Barista di Surabaya. Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan bahwa penggilingan kopi adalah proses yang sangat penting dalam membuat secangkir kopi berkualitas.

“Jadi kalau grindernya kualitasnya bagus, ada namanya grind particle distribution. Distribusi partikel dari kopi yang digiling itu. Jadi semakin bagus, semakin sama ukuran dari partikel itu. Nanti pas di ekstraksi, dimasak dalam tanda kutip, matengnya barengan. Rasa dalam cupnya jadi lebih sama,” ujar Mikael pada Rabu (7/8/2019).

Dalam acara ini, ia juga mengedukasi para barista Surabaya untuk mengoptimalkan alat penggiling kopi agar bekerja secara konsisten dan menghasilkan serbuk kopi yang diinginkan. Selain edukasi, juga digelar Manual Brew Competition untuk memberikan pengalaman langsung kepada para barista menggunakan produk Mahlkoning seri terbaru.

Basuki Soedjatmiko Kepala Cabang Diamond Group Surabaya mengatakan, Mahlkonig merupakan leading company di industri alat penggilingan kopi.

“Grinder mempunyai peran besar dalam usaha coffee shop, ini bisa sebagai investasi untuk menghidangkan kopi terbaik,” ujarnya memperkenalkan Mahlkonig K30 2.0, K30 Twin 2.0, K30 Twin Hybrid 2.0, EK43s, dan E65s.

Mikael mengatakan, barista harus memahami mengenai particle consistency. Menurut barista terbaik di Indonesia ini, biji kopi dengan kualitas terbaik sekalipun bisa berubah rasa dan mengecewakan jika ukuran dari partikel hasil penggilingan berbeda-beda.

“Biji kopi agak jelek, dengan grinder agak bagus, kebantu. Karena rasanya jadi naik,” pungkasnya. (bas/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs