Peserta Pekan Nasional XIV Kontak Tani Nelayan Andalan di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengeluhkan para pedagang nakal yang berjualan makanan di stand sekitar lokasi acara dengan menetapkan harga sangat mahal, jauh dari harga rata-rata.
Salah seorang peserta Pekan Nasional (Penas) XIV Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Yohanna, Rabu (11/6/2014) mengaku terpaksa membeli makanan yang ada di sekitar area acara, meski harganya sangat mahal karena tempat makan lainnya cukup jauh dari lokasi Penas.
“Masak makan dengan porsi sedikit dan lauk standar (ayam goreng) harganya Rp 27 ribu. Meski harganya di luar dugaan, kami tetap saja membeli karena tidak mungkin kalau makan siang di tempat lain yang jauh dari area Penas,” tegasnya, mengutip dari Antara.
Padahal, kata Yohanna, ketika dirinya bersama rombongan makan malam di luar area Stadion Kanjuruhan (lokasi Penas), harganya tetap normal antara Rp 6 ribu sampai Rp 10 ribu, bahkan mie pangsit masih Rp 5 ribu per porsi.
Selain harga makanan yang sangat mahal di area Penas, ada oknum tukang ojek yang juga menipu peserta dengan memasang tarif sangat mahal.
Salah seorang peserta dari Papua, Yan, mengemukakan ada rekannya yang ditipu tukang ojek, ketika rekannya itu mau kembali ke penginapannya yang berada di sekitar Karangkates dari lokasi Penas di Stadion Kanjuruhan, dikenakan tarif sebesar Rp 600.000.
“Kami sudah laporkan itu ke panitia dan katanya pelaku sudah dicari sama polisi,” katanya.
Peserta asal Papua itu menilai, apa yang dilakukan para pedagang di sekitar area Penas dan tukang ojek tersebut, selain merugikan peserta juga mencoreng nama baik panitia, khususnya Kabupaten Malang.
Peserta Penas XIV KTNA dari berbagai daerah di seluruh Tanah Air itu diinapkan di rumah-rumah penduduk yang berdekatan dengan lokasi Penas. Jumlah rumah penduduk yang ditempati peserta Penas mencapai 9.000.
Penas yang digelar mulai tanggal 7 hingga 12 Juni itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 28,5 miliar, namun perputaran uang selama perhelatan Penas diperkirakan mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar.
Di ajang Penas tersebut, utusan masing-masing daerah beradu kreasi dan menonjolkan produk maupun teknologi unggulan yang dipamerkan di stand-stand di kawasan Stadion Kanjuruhan Kepanjen.
Selain diikuti puluhan ribu petani dan nelayan, penyuluh maupun pendamping dari seluruh wilayah di Indonesia, juga dihadiri perwakilan petani dari Asean dan Jepang. Bahkan, perhelatan Penas XIV berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena tahun ini ada magang petani dan nelayan di sejumlah lokasi pertanian di Kabupaten Malang.
Rencananya Penas XIV yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akan ditutup Wakil Presiden Boediono, pada Kamis nanti (12/6/2014). (ant/ain)