Jelang Ramadhan, Seluruh Kota di Jatim Alami Inflasi

Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur (Jatim) pada bulan Mei 2014, seluruh kota mengalami inflasi. Dimana inflasi tertinggi terjadi di kota Jember sebesar 0,43 persen dan terendah di kota Kediri sebesar 0,02 persen.

M. Sairi Hasbullah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mengatakan secara keseluruhan laju inflasi di Provinsi Jatim sepanjang bulan Mei sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,30 pada April menjadi 111,53 di bulan Mei 2014.

“Dari pemantauan BPS, laju inflasi terjadi di semua kota di Jatim dan ada 10 komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar di Jatim,” kata Sairi saat pers rilis di Kantornya, Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Senin (2/6/2014).

Kesepuluh komoditas itu antara lain, daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara, tarif kereta api, upah pembantu rumah tangga, tomat sayur, seragam anak sekolah, minyak goreng, pelembab dan cat tembok.

Menjelang bulan suci ramadhan komoditas tersebut, terutama kelompok bahan makanan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan mulai minggu ketiga dan keempat di bulan Mei 2014.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah turunnya harga cabai rawit, beras, cabai merah, ikan mujair, buah pepaya, telepon seluler, wortel, daun bawang, daging sapi, dan kentang.

“Selain kelompok pengeluaran bahan makanan, kelompok trasnportasi, komunikasi dan jasa keuangan selama ini juga mendominasi terbentuknya inflasi yang tinggi di Jatim,” paparnya.

Sementara itu, sepanjang Mei 2014 dari 6 ibukota Provinsi di pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,42 persen, diikuti Semarang sebesar 0,25 persen, Bandung 0,19 persen, Surabaya sebesar 0,17 persen dan inflasi terednah terjadi di Jakarta dan Yogyakarta yang masing-masing sebesar 0,05 persen. (ain/ipg)

Teks Foto:
– Ketua BPS saat konpers di kantor BPS Jatim
Foto: ain suarasurabaya.net