Sabtu, 23 November 2024
Tim Astrofotografi Akan Gelar Rukyatul Hilal

Penampakan Hilal Awal Puasa Akan Direkam dan Disiarkan Langsung

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Tim astrofotografi pimpinan Agus Mustofa akan ikut melakukan rukyatul hilal di lima titik yaitu di Cilacap, Pantai Parangtritis Yogyakarta, Pantai Srau Pacitan, Pantai Nliyep Malang, serta di sebuah bukit di Semarang.

“Kami ingin membantu untuk memotret dan merekam penampakan hilal,” kata Agus Mustofa pada suarasurabaya.net, Senin (2/6/2014). Rukyatul hilal kali ini, kata Agus, akan dilengkapi dengan 9 teropong canggih miliknya.

Dari sembilan teropong ini, akan disebar tiga di Parangtritis, masing-masing dua di Ngliyep dan Srau, serta satu di Semarang.

Rukyatul hilal kali ini, kata Agus, secara live akan disiarkan beberapa stasiun televisi, selain itu hasil rekaman rukyatul hilal juga akan disajikan secara live di internet sehingga semua orang bisa ikut menjadi saksi penampakan hilal.

Astrofotografi merupakan sebuah cara untuk memotret sekaligus merekam penampakan benda-benda di langit dengan bantuan teleskop, kamera, mounting, GPS, filter serta inframerah.

Peralatan canggih ini, kata Agus, sengaja didatangkan dari Perancis. Bahkan, untuk rukyatul hilal kali ini, Agus juga mengundang Thierry Legault, astrofotografer asal Perancis untuk ikut melakukan rukyatul hilal.

Thierry Legault, merupakan astrofotografer yang dikenal mampu memotret hilal ramadhan yang sangat tipis. Kejeniusannya bahkan mengantarkan nama Thierry Legault menerima sebuah penghargaan “Marius Jacquemetton” dari Societe Astronomique de France. Bahkan namanya kini diabadikan sebagai nama asteroid 19458, seperti yang juga dimiliki Ibnu Rusyd (Averroes).

“Saya dan Thierry Legault nanti akan ikut rukyatul hilal di Yogyakarta,” kata Agus. Menurut Agus, dia yakin bahwa penampakan hilal akan mampu direkam dan dipotret menggunakan teknik Astrofotografi.

Karenanya dalam rukyatul hilal di lima titik itu, dia juga akan melibatkan organisasi Nahdlatul Ulama serta Muhammadiyah. “Kita akan sama-sama melihat,” kata dia.

Agus yang mantan jurnalis ini mengatakan, rukyatul hilal kali ini sengaja digelar di lima titik dengan pertimbangan di lima titik ini memiliki curah hujan yang cukup rendah karena hanya 10 persen sehingga proses rukyatul hilal diperkirakan tak sampai tertutup mendung.

Rukyatul hilal ala tim Astrofotografi sendiri akan dimulai pukul 13.00 WIB pada hari Jumat (27/6/2014). Secara langsung, sejak pukul 13.00 WIB itu, mereka akan melakukan proses perekaman untuk mencari penampakan hilal.

Agus juga mengatakan, rukyatul hilal sebenarnya tidak harus digelar setelah magrib. Apalagi Nabi Muhammad sebenarnya tak pernah melakukan rukyatul hilal. “Nabi hanya dapat laporan dari para sahabat bahwa mereka melihat hilal,” kata Agus.

Selain itu, semasa Khalifah Umar bin Khattab atau periode awal penanggalan Hijriyah, Umar juga hanya membedakan penanggalan dalam dua metode yaitu bulan ganjil 30 hari dan bulan genap 29 hari. Sedangkan ramadhan adalah masuk bulan ganjil sehingga pelaksaan puasa adalah 30 hari. (fik/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs