Modal merupakan masalah mendasar yang paling menonjol bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Baik bagi mereka yang baru memulai usaha maupun yang sudah berjalan, modal tetap menjadi kendala lanjutan untuk bisa berkembang.
Sebenarnya terkait dengan masalah modal, saat ini pilihan sumber modal sudah banyak dan beragam, misalnya lembaga keuangan bank atau KUR. Namun, sebagian besar pelaku UKM mengalami kendala dalam mengakses sumber-sumber modal karena keterbatasan informasi dan kemampuan menembus sumber modal tersebut.
Permasalahan inilah yang kemudian dinilai para pakar ekonomi sebagai salah satu faktor yang membuat UKM rentan dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 mendatang. Jika soal pembiayaan masih jadi kendala maka akan sulit berbicara lebih jauh mengenai kualits produk, harga, keragaman hingga inovasi.
Untuk itu sebagai upaya menyikapi masalah ini, utamanya diwaktu yang sempit menuju pasar bebas AEC 2015, para pakar tersebut memberikan beberapa solusi, mulai dari pendampingan dan pembinaan pada UKM oleh pemerintah daerah hingga membuat kebijakan atau formula oleh pemerintah pusat untuk mempermudah UKM mendapatkan akses ke sumber modal.
Meski demikian, persoalan pembiayaan untuk modal dinilai beberapa orang tidak hanya menjadi permasalahan di Indonesia, karena negara lain juga memiliki masalah sama.
Syarif Hasan, Menteri Koperasi dan UKM dalam KTT APEC 2013 lalu sempat mengatakan masalah modal tidak hanya di Indonesia, melainkan jadi sebuah masalah klasik sektor UKM di dunia. (ain/rst)
Foto : Ilustrasi