Ratusan warga masyarakat Porong, ditambah para aktivis lingkungan, seniman, dan pengunjung luberan lumpur panas Lapindo Porong, Sidoarjo, Kamis (29/5/2014) memperingati 8 tahun semburan lumpur panas tersebut, dan diawali dengan Istiqosah.
“Semoga ini tidak terjadi lagi. Dan setelah 8 tahun semburan lumpur panas Lapindo ini, semoga warga yang masih belum mendapatkan ganti rugi, segera mendapatkan hak-haknya. Ini penderitaan yang luar biasa memilukan. Semoga Allah SWT menjadi saksi penderitaan ini,” ujar Nur Khasanah, 50 tahun, satu di antara warga korban lumpur panas Lapindo.
Sebelum seluruh rangkaian kegiatan digelar, ratusan warga masyarakat sebagian besar para perempuan, mengikuti Istiqosah yang digelar sebagai pembuka seluruh rangkaian kegiatan memperingati penderitaan warga Porong yang rumah dan kampung halamannya terendam lumpur panas 8 tahun lalu.
Beberapa kegiatan dijadwalkan memang digelar pada Kamis (29/5/2014) sejak pagi hingga malam untuk memperingati 8 tahun semburan lumpur panas Lapindo tersebut. “Ada beberapa rangkaian kegiatan dan seluruhnya digelar di titik 21 Desa Siring, Porong Sidoarjo,” ujar Dadang Christanto seniman pengisi acara pada suarasurabaya.net, Kamis (29/5/2014).
Meski sejak pagi ratusan warga masyarakat berdatangan melihat dari dekat aktivitas peringatan 8 tahun semburan lumpur panas Lapindo di Porong, akses jalan di sekitar kawasan tersebut tetap lancar dan mendapat pengawalan penjagaan cukup ketat dari polisi.(tok/ipg)
Teks foto:
– Seni instalasi mewarnai peringatan 8 tahun lumpur panas Lapindo.
Foto: Totok suarasurabaya.net