Sabtu, 23 November 2024

Aktifis Lingkungan Gelar Aksi Solidaritas 8 Tahun Lumpur Lapindo

Laporan oleh Teguh Ardi Srianto
Bagikan

Prihatin karena tidak tuntasnya penanganan dampak semburan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated, ratusan aktifis lingkungan akan gelar aksi solidaritas.

Aksi itu akan digelar para aktifis lingkungan, diantaranya dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Solidaritas Perempuan, Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (Fitra), Greenpeace, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) dan Indonesia Center for Environmental Law (ICEL).

Nova Damanik Media Komunikasi Jatam mengatakan, aksi bersama itu akan digelar dengan menggelar aksi teaterikal dan aksi bentang spanduk di Wisma Bakri, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (29/5/2014) sore.

Menurut Nova, aksi keprihatinan itu digelar para aktifis lingkungan di Jakarta, karena mereka menilai sampai sekarang masih banyak warga Porong yang memperjuangkan hak-hak mereka yang terabaikan. “Semburan lumpur Lapindo sudah merendam sawah-sawah, juga saluran irigasi, dan berdampak pada hilangnya akses pangan dan hak ekonomi masyarakat. Ini berakibat pada semakin bertambahnya beban perempuan. Karena perempuan, dengan peran gendernya “dipaksa” untuk memikirkan urusan domestik dalam keluarga,” jelas Nova, Rabu (28/5/2014).

Ditambahkan Nova, industri pertambangan sudah menjadi monster sumber penghancuran untuk keberlanjutan hidup warga, khususnya di sekitar kawasan tambang. “Industri yang ditempatkan sebagai ujung tombak pembangunan dan devisa negara, justru merupakan ancaman nyata untuk keselamatan dan daya pulih produktifitas warga juga keberlanjutan fungsi-fungsi alam,” ujar Nova.

Diharapkan dengan aksi yang digelar para aktifis lingkungan hidup secara serentak, pemerintah bisa segera memberikan perhatian serius, pada korban semburan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated di Porong, yang sampai sekarang belum berhenti. (tas/dwi)

Teks Foto :
– Kondisi rumah warga di Desa Siring, Porong, waktu awal tenggelam akibat semburan lumpur panas Lapindo Brantas Incorporated tahun 2006 lalu.
Foto : Teguh suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs