Puluhan atlet dari berbagai cabang olah raga (cabor) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya, kabarnya strees lantaran pengungkapan kasus dugaan korupsi dana hibah yang diterima dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Atlet-atlet berbagai cabor di KONI Surabaya dibuat strees dengan pengungkapan kasus dugaan korupsi dana hibah Pemkot Surabaya ini. Dugaan-dugaan seperti ini dapat membunuh karakter. Tolong pihak Kejati Jawa Timur lebih transparan,” tegas Yusuf Husni.
Bersama dengan puluhan atlet, Yusuf Husni Ketua KONI Surabaya, Rabu (28/5/2014) mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, guna menyampaikan apsirasinya terkait dengan upaya pengungkapan kasus dugaan korupsi dana hibah.
Yusuf menambahkan bahwa dugaan korupsi dan ahibah itu sejatinya terlebih dahulu dilaporkan oleh pihak KONI Surabaya. “Justru kamilah yang punya inisiatif terlebih dahulu untuk melaporkan adanya dugaan korupsi kepada Kejati Jawa Timur. Tapi justru seperti ini kejadiannya,” tegas Yusuf.
Yusuf memastikan bila memang ada pelaku yang terbukti melakukan penyalahgunaan dana hibah seperti yang sedang disidik pihak Kejati Jawa Timur saat ini, maka pihaknya tidak akan segan-segan mengadilinya sendiri. “Kalau ada pengurus yang nyolong, pasti saya pukuli sendiri,” tegas Yusuf Husni didepan wartawan.
Sementara itu, menyikapi kedatangan Yusuf Husni ketua KONI Surabaya bersama sejumlah atlet, Rabu (28/5/2014) ini, Andi Herman asisten intelejen Kejati Jawa Timur menegaskanbahwa pihaknya sudah melakukan penyidikan dan penelitian sesuai prosedur.
“Kami sudah melakukan penelitian sesuai prosedur. Kalau memang ada temuan-temuan baru akan kami sampaikan kepada badan pengawas serta bidang Pidana Khusus (Pidsus) untuk dijadikan pertimbangan,” tegas Andi Herman yang didampingi Romy Azriyanto kasipenkum Kejati Jawa Timur, Rabu (28/5/2014).(tok/rst)