Sabtu, 23 November 2024

Banyak Ibu Masih Andalkan Informasi Seputar Bayi Bukan Dari Ahli Medis

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
dr. Dini Adityarini, SpA Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari Merr saat ditemui Kamis (8/8/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Banyak ibu masih mengandalkan informasi seputar bayi dari sumber-sumber yang tidak bisa dipercaya. dr. Dini Adityarini, SpA Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kendangsari MERR menyebut, ibu-ibu lebih memilih mencari referensi di internet dan mempercayai influencer yang terkadang bukan berasal dari latar belakang kesehatan.

“Banyak yang lagi booming, tapi salah. Banyak kesimpangsiuran. Banyak ibu-ibu yang kurang tepat, ke referensi yang bukan ahli medis,” ujar dr. Dini pada Kamis (8/8/2019).

Ia menilai, kesimpangsiuran ini menjadi alasan dari kurang berkualitasnya penanganan tumbuh kembang bayi di Indonesia. Berdasarkan data Unicef dan WHO, Dini mengatakan, bahwa Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dibuat ibu-ibu di Indonesia masih kurang protein, zat besi, kalsium, dan zinc.

“Ibu kan bingung, anak dikasih makan apa, banyak pertanyaan masuk. Kalau gitu, sekalian masak bareng, kayak gini, kalau cuma verbal gak percaya. Daging 100gr harus masuk ke bayi. Bayi usia 6 bulan. Kebutuhan fe (zat besi, red) sangat lag, gapnya protein, besi, dan kalsium,” jelasnya.

Dini menilai, ketidaktahuan akibat kesimpangsiuran informasi menimbulkan masalah-masalah di lapangan seperti kasus underweight, kurang gizi, anemia, dan masalah kesehatan lain.

Ia menyebut, jika ibu-ibu bisa memahami dan mendapatkan informasi kesehatan dengan tepat, masalah itu bisa dihindari. Bayi-bayi mampu bertumbuh dan berkembang seusia standar kesehatan WHO. Selain fisik yang mampu berkembang dengan baik, juga perkembangan otak yang dilihat dari kemampuan motorik dan speech-nya. (bas/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs