Tri Rismaharini Walikota Surabaya optimis penutupan lokalisasi Dolly bisa dilakukan pada 19 Juni mendatang. Berbagai persiapan terus dilakukan, salah satunya dengan menggelar pertemuan dengan Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Surabaya pada Selasa (27/5/2014).
Dalam pertemuan ini, kata Risma, dibahas pola pengamanan sebelum penutupan, saat penutupan dan paska penutupan lokalisasi terbesar di Indonesia itu. Sebuah MoU kerjasama pengamanan juga sedang disusun untuk proses penutupan ini.
Berbagai pertemuan dengan warga sekitar juga terus dilakukan. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman bagi mereka. “Aku optimis 19 juni bisa ditutup,” kata Tri Rismaharini.
Risma mengaku selama ini juga terus melakukan pemantauan Dolly melalui 10 CCTV (closed circuit television). Dengan CCTV inilah, Risma mengatakan kini dirinya tak perlu lagi ke Dolly untuk melakukan pemantauan. “Aku bisa lihat Dolly sekarang jadi ndak perlu ke sana,” kata dia.
CCTV, kata dia, sebenarnya tidak hanya dipasang di dolly, bahkan di daerah-daerah yang memerlukan pantauan khusus saat ini juga telah terpasang. Di seluruh Surabaya, total CCTV yang terpasang saat ini sudah mencapai 300an CCTV. CCTV inipun bisa dipantau secara langsung melalui telepon genggam yang dimiliki Risma. (fik)
Teks Foto :
-Unjuk rasa tolak CCTV di Dolly.
Foto : Dok suarasurabaya.net