Warga Lokalisasi Dolly Tetap Tolak Penutupan

Warga di sekitar Lokalisasi Dolly dan Jarak tetap menolak rencana Pemkot Surabaya menutup Lokalisasi Dolly dan sekitarnya.

Penolakan warga ini disampaikan dalam pernyataan mereka di Balai Keamanan RW 11 Putat Jaya di Kompleks Lokalisasi Jarak dan Dolly, Senin (26/5/2014).

Dalam penolakan itu, warga juga mengecam keras pemberitaan media massa cetak di Surabaya yang dinilai tidak berimbang dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di warga sekitar lokalisasi.

Suyitmo Ketua Umum Front Pekerja Lokalisasi (FPL) mengatakan, semua yang disampaikan dalam media cetak yang terbit di Surabaya itu sangat bertentangan dengan kondisi yang ada di Dolly dan sekitarnya. “Kalau Pemkot masih terus melalukan provokasi dan menghasut lewat media massa, warga siap melakukan perlawanan,” tegasnya.

Warga yang tergabung dalam Front Pekerja Lokalisasi (FPL) dan Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) juga akan melaporkan penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak ke Komnas HAM, kalau memang Pemkot Surabaya nekat menutup Dolly.

Selain itu, warga yang tergabung dalam FPL dan GRB juga minta Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur, untuk melindungi warganya dengan tidak melakukan provokasi sehingga menimbulkan perang terbuka antara warga yang pro dan kontra dengan penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak.

Tuntutan lain yang disampaikan warga, mereka juga minta pada Wawali Surabaya melakukan klarifikasi ke media massa, kalau rencana penutupan Lokalisasi Dolly tetap ditolak warga dan akan dilakukan perlawanan kalau pemkot sampai nekat.

“Dasar penolakan warga sangat jelas, diantaranya karena Pemkot Surabaya tidak bisa memberikan jaminan penghasilan pada warga yang selama ini kerja di kawasan lokalisasi,” jelas Suyitno Ketua Umum FPL.

Penolakan warga juga dilakukan dengan aksi membentangkan spanduk di sepanjang Jalan Girilaya dan melakukan aksi menutup jalan, sekitar 5 menit dalam aksinya, sesudah menyampaikan pernyataan sikapnya di Balai Keamanan RW 11 Putat Jaya. (tas/ipg)

Teks Foto :
– Warga tergabung dalam FPL dan GRB, waktu menyampaikan sikap menolak penutupan Lokalisasi Dolly dan sekitarnya, Senin (26/5/2014).
Foto : Teguh suarasurabaya.net