Lembaga Pendidikan Non Formal Lebih Menjanjikan

Berkembangnya lembaga pendidikan Non-formal, atau lebih dikenal dengan nama kursus, bimbel, atau les yang kini makin diminati menimbulkan banyak pertanyaan dikalangan orang tua dan pengamat pendidikan.

Pasalnya, hingga saat ini kebutuhan anak didik mendapatkan pendidikan diluar sekolah dirasa semakin penting. Hal ini disebabkan sekolah tidak mampu memberikan kompetensi pendidikan yang dibutuhkan oleh anak.

Prof. Dr. Daniel M. Rosyid, Phd, Penasehat Dewan pendidikan Jatim pada Radio Suara Surabaya mengatakan saat ini pendidikan non formal jauh lebih menjanjikan dibanding pendidikan formal di sekolah.

“Sekolah saat ini terlalu memuja capaian akademik semata. Di sekolah negeri misalnya, mata pelajaran sains diutamakan dibanding pelajaran kesenian atau olahraga,” paparnya.

Menurutnya, anak didik lebih banyak mendapatkan pelajaran seni, olah raga dan beberapa pendidikan terkait minat dan bakat di luar sekolah.

“Secara psikologi, anak didik justru lebih peka dengan lingkungan sosial berkat pendidikan non-formal yang didapat dan itu tidak diajarkan di sekolah formal. Itulah sebab kenapa berkembang statement di masyarakat bahwa kursus itu juga penting untuk anak,” jelas dia.

Ia menambahkan, dalam perspektif belajar, sekolah formal saat ini sangat miskin kompetensi pendidikan dan ini adalah kecenderungan yang salah. Anak didik jadi kurang bisa berkembang jika tidak memiliki usaha di luar sekolah.

“Kursus itu perlu biaya tambahan, mungkin bukan masalah besar bagi mereka yang mampu, bagi yang tidak ini tentu jadi masalah tersendiri,” kata dia.

Untuk itu, seharusnya dinas pendidikan bersama instansi pendidikan terkait berkoordinasi untuk memberikan kompetensi memadai bagi anak didik di lingkup pendidikan formal, terlebih menghadapi iklim AEC yang mulai diterapkan serentak awal tahun 2015.

Khususnya, kata dia, kompetensi di bidang kesenian, kebudayaan dan olahraga yang banyak cabangnya dan perlu dieksplorasi lebih jauh. (ain/ipg)