Sabtu, 23 November 2024

Hampir Semua Anak Ikut Les Lebih Dari Satu

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Kebanyakan anak sekolah sekarang masih ada tambahan pelajaran atau les di luar sekolah. Seperti tren, hampir semua anak punya les lebih dari satu jenis les dan seharian beraktivitas.

Tujuan orang tua melakukan ini bermacam-macam diantaranya ingin potensi anaknya terasah maksima. Mereka ikut les matematika, bahasa Inggris, sains, les musik, balet, menyanyi dan bela diri.

Waspadai kalau anak anda mulai malas-malasan, berubah temperamental atau emosional, sering mengeluh sakit di perut dan nafsu makannya bertambah. Tandanya, anak sedang protes karena lelah ikut les. Tidak sedikit orang tua modern yang mengikutsertakan anak-anak les pelajaran dan ketrampilan sekaligus. Padahal mereka sudah cukup terbebani dengan belajar seharian di sekolah.

Nur Aini Sardana Psikolog Anak Unair pada Radio Suara Surabaya mengatakan, les itu juga kebutuhan anak karena keingintahuan mereka yang besar. Tapi penentuanya harus disesuaikan dengan kemauan anak.

Les untuk anak-anak, sebuah kebutuhan tapi harus tetap bijaksana untuk memilihnya supaya anak tumbuh optimal. Kata Nur Aini, anak punya kebutuhan dasar untuk mencoba, mengenali dan mengetahui hal-hal baru di luar dirinya untuk tumbuh kembangnya.

Dalam fase mereka, tentu saja belum konsisten atau ajeg. Ini karena minat mereka masih berubah-ubah sesuai keinginan mereka bereksplorasi jadi anak tidak boleh dipaksa.

“Persoalannya kadang kala orang tua tidak paham bahwa anak-anak ini kan minatnya masih belum menetap, masih eksplorasi dan ingin tahu hal-hal yang baru,” kata dia.

Jika ini dipaksakan pada anak-anak, kata dia, maka akan membuat anak merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan itu akan membuat anak merasa terbebani sehingga akan menghambat motivasi internal dari dalam diri anak. Sehingga upaya orang tua pun lama-lama tidak akan mendapatkan respon dari positif dari anak.

“Selain memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak-anak juga membutuhkan istirahat yang cukup. Kita sebagai orang tua juga harus memperhitungkan saat memberi les tambahan pada anak,” ujar dia.

Pemilihan les yang tepat, perlu mempertimbangkan waktu dan minat anak pada les mereka. Waktu les anak juga tidak menguras energi dan waktu anak untuk beristirahat serta bermain. Orang tua juga harus memberikan informasi bahwa apa yang dilakukan tersebut memberi dampak positif untuk anak.

Pertimbangan lain yang perlu dilihat jarak tempuh, lama les dan tingkat kesulitan les. Menurut Nur Aini, orang tua juga harus punya wawasan tentang tumbuh kembang anak dan pemahaman kebutuhan anak.

Anak yang sudah bosan atau stres pada les bisa kita lihat pada sikap, ekpresi dan alasan menghindari les. Biasanya mereka mulai kehilangan minat dan semangat untuk ikut les. (gk/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs