Sabtu, 23 November 2024

Alasan Pasar Saham Sentimen Pada Capres

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Doni Arsal, Head of Investmen Banking Mandiri Sekuritas mengatakan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) pasca bergabungnya Partai Golkar ke kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa merupakan dampak dari sentimen pasar.

“Saya kira ini hanya dampak sentimen bukan dampak fundamental sehingga nanti akan pulih dengan sendirinya,” kata Doni Arsal, ketika menjadi pembicara dalam temu emiten bertema “Menyambut Babak Baru Indonesia” di Garden Palace Hotel, Rabu (21/5/2014).

Penurunan IHSG, kata dia, karena investor asing selama ini memang lebih disiplin dan mereka tak mau ambil resiko dengan pergantian pucuk pimpinan Indonesia.

Doni Arsal menambahkan, hingga dua hari lalu, saham gabungan sebenarnya masih mencapai 5.100, namun pasca bergabungnya partai kuning ke kubu Prabowo-Hatta, IHSG terus mengalami penurunan. Pasar ternyata lebih menyambut positif atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Meski begitu, dengan masih stabilnya dollar dan inflasi, penurunan IHSG ini tidak akan berlangsung lama. Usai pemilu, dipastikan akan kembali stabil.

“Pasar memang tak menginginkan (Prabowo), tapi nanti jika programnya ternyata tak mengerikan seperti yang dibayangkan, pasti akan terjadi recovery,” ujarnya.

Dia yakin, recovery akan terjadi dengan mudah karena penurunan IHSG hanyalah bersifat sentimen pasar bukanlah bersifat fundamental.

Selain itu, investor asing dinilai juga harus mencoba belajar untuk menerima keputusan dari rakyat Indonesia. Jika memang Prabowo-Hatta yang dikehendaki rakyat, maka investor asing pasti akan juga bisa menerima dan kembali lagi.

Turunya IHSG sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk aksi ambil untung. “Ini saatnya ambil, pasti segera recovery lagi,” kata dia.

Sementara itu, temu emiten yang digelar oleh salah satu koran bisnis ini juga menghadirkan beberapa narasumber lainnya diantaranya adalah Yunita Linda Sari, Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal OJK; serta Frederica Fidyasari, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Baik Yunita maupun Fredirica mengatakan saat ini sudah waktunya untuk bermain di dunia saham. “Keuntungan di pasar modal lebih banyak sehingga ini adalah langkah awal silakan untuk masuk,” kata Yunita.

Sedangkan Fredirica mengatakan investasi di pasar modal ternyata jauh lebih menguntungkan ketimbang investasi apapun. Dia mencontohkan, jika tahun 1992 harga sepeda motor hanya dikisaran Rp2,5 juta, maka saat ini harga sepeda motor minimal adalah Rp12 juta.

“Bisa dibayangkan, jika uang kita tidak kita gunakan, maka uang Rp2,5 juta saat ini sudah tidak bisa digunakan beli sepeda motor,” kata dia.(fik/ipg)

Teks Foto :
-Temu Emiten yang digelar salah satu koran bisnis.
Foto : Taufik suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs