Pendukung SBY Lebih Nyaman ke Prabowo

Pemilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2009 diprediksi lebih nyaman dengan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden mendatang.

Selain sama-sama berlatar belakang militer, Prabowo juga didukung Hatta yang kebetulan merupakan besan dari SBY.”Saya melihat ada chemistry. Pemilih SBY lebih nyambung dengan Prabowo,” kata Maulana Surya Kusuma, pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember, Selasa (20/5/2014).

Menurut dia, dalam konstruksi alam pikiran masyarakat, Indonesia adalah negara yang cukup luas sehingga harus dipimpin oleh orang yang memiliki kemampuan >i>powerfull. Dan pemimpin yang memiliki kekuatan penuh selalu identik dengan militer.

Dia mencontohkan, sosok pahlawan yang ada di Indonesia selalu berkaitan dengan sosok militer dan ksatria. Ini misalnya diwakili adanya sosok Pangeran Diponegoro hingga sosok Gajah Mada. “Tidak ada pahlawan itu dari kalangan pedagang,” ujarnya.

Sementara itu, sosok Joko Widodo lebih mencerminkan sosok orang bersahaja dan populis, yang mencerminkan rakyat biasa. Dari sinilah, Maulana melihat, kekuatan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta Rajasa sebenarnya berimbang. Ia yakin, jika survei saat ini dilakukan terhadap masyarakat dengan hanya menyodorkan dua pasang kandidat itu, maka perolehan suara tak akan terpaut jauh.

Terpisah, Soekarwo, Ketua DPD Partai Demokrat sekaligus Gubernur Jawa Timur membenarkan jika kultur yang dibangun partai Demokrat lebih dekat ke Prabowo.

“Saya melihat, teman-teman saya di Karsa kok banyak yang di tempatnya Pak Prabowo-Hatta,” kata Soekarwo. Meski begitu, Partai Demokrat, kata Soekarwo, hingga saat ini masih tegas mengatakan untuk tak ikut bergabung dengan poros manapun.

Demokrat kali ini akan mencoba di luar pemerintahan dengan menjadi opisisi. “Sudah diumumkan Pak SBY, di luar tapi bukan berarti golput,” kata dia. (fik/dwi)