Seorang jamaah umroh asal Kabupaten Lumajang, Ny. Yuyun (40), asal Desa Candipuro RT-03/RW-03, Kecamatan Candipuro yang beberapa hari lalu diinformasikan menjadi pasien suspect MERS-Cov (Middle East Respiratory Sindrome Corona Virus) atau flu timur tengah, setelah menjalani pemeriksaan, dinyatakan negatif MERS-Cov.
Pasien yang baru kembali dari Tanah Suci pada 5 Mei setelah menjalani umroh sejak 26 April ini, mengalami demam (panes, red), batuk, pilek yang berkepanjangan. Penyakit ini awalnya ditengarai mirip dengan MERS-Cov, apalagi yang bersangkutan baru kembali dari Arab Saudi. Untuk itulah, setelah menjalani pemeriksaan di dokter 5 Mei, dilanjutkan di Puskesmas Candipuro 9 Mei, ia dirujuk ke RSD dr Haryoto Lumajang.
Hanya saja, penyakit yang semula tampak bertambah parah ini belakangan mereda. Ketika awalnya Ny. Yuyun diduga sebagai pasien suspect MERS-Cov, setelah menjalani pemeriksaan laboratorium lengkap, ia dinyatakan negatif penyakit yang sampai saat ini belum ada obat dan penangkalnya yang ditularkan dari unta tersebut.
Sulsum Wahyudi, SKM. Mkes Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (15/5/2014), mengatakan bahwa informasi jika Ny. Yuyun menjadi pasien suspect MERS-Cov cukup membuat cemas keluarganya.
“Namun, setelah menjalani berbagai pemeriksaan dan tes laboratorium ketat, tim dokter akhirnya memastikan bahwa gejala penyakit batuk dan pilek berkepanjangan yang semula di duga MERS-Cov ini, ternyata hanya flu biasa saja,” kata Sulsum Wahyudi.
Tim dokter, masih katanya, telah menunjukan hasil pemeriksaan dari pasien dan hasilnya negatif, itu berarti tidak terjangkit MERS-Cov hanya sakit flu dan butuh istirahat saja. Serangan penyakit flu ini, diungkapkan Sulsum Wahyudi, semua berawal ketika ibu rumah-tangga ini melaksanakan ibadah umroh sejak 16 April lalu. (her/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
