Kawanan perampok menyatroni rumah pengusaha di Desa Gilang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dan membunuh korbannya yang tidak membukakan almari brankas berisi surat-surat berharga para nasabah, Senin (12/5/2014) dini hari.
Aksi perampokan berdarah yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB tersebut baru diketahui polisi setelah, salah satu anggota keluarga korban yang disekap berhasil melepaskan ikatan dan meminta pertolongan warga sekitar, sejam setelah kejadian.
“Pelaku diperkirakan berjumlah tujuh orang dan bersenjata tajam,” kata Kompol Suseno, Kapolsek Ngunut.
Dikutip dari Antara, satu dari lima orang yang disekap perampok, yakni H. Murjito ditemukan tewas dengan luka pendarahan di kepala bagian belakang.
Pimpinan koperasi serba usaha itu, menurut keterangan saksi, dihabisi salah satu perampok dengan cara dipukul menggunakan linggis di bagian kepala.
“Pelaku sempat meminta korban (H Murjito) menunjukkan kode akses untuk membuka brankas, tapi yang bersangkutan tidak tahu sehingga dianiaya dan dipukul menggunakan linggis,” ujarnya.
Murjito yang berusia 65 tahun tersungkur ke lantai. Sementara perampok melanjutkan aksi penjarahannya dengan menggiring anak perempuan Murjito menunjukkan lokasi harta benda orang tuanya tersimpan.
Selesai menjarah sejumlah uang tunai, peralatan elektronik, komputer, gadget, melucuti perhiasan yang dikenakan anak dan istri Murjito, para pelaku yang dikenali berdialek daerah tertentu kemudian kabur sembari membawa mobil Daihatsu Terios milik korban.
Brankas besar berisi surat-surat berharga yang semula tak bisa dibuka secara manual akhirnya juga diangkut para pelaku, setelah terlebih dahulu menyekap para korbannya di tempat terpisah.
Keterangan Kompol Suseno, sejumlah harta jarahan yang dibawa kabur perampok terdiri dari satu unit mobil Daihatsu Terios, uang senilai total Rp 190 juta, sejumlah perhiasan, CPU, laptop dan tujuh unit ponsel cerdas.
“Hasil olah TKP dan pelacakan atas kode IMEI ponsel yang dicuri menunjukkan para pelaku bergerak ke arah Malang. Kami sedang melakukan upaya pengejaran,” kata Suseno.
Untuk memudahkan upaya perburuan kawanan perampok bersenjata yang diduga berasal dari wilayah Jawa Timur bagian timur tersebut, kata Suseno, pihaknya telah berkoordinasi dengan polres jajaran.
Dua tim buru sergap gabungan dari Polres Tulungagung dan Polsek Ngunut saat ini telah diluncurkan untuk melacak keberadaan para pelaku, berikut pergerakan barang bukti hasil rampokan.
Sebagiamana keterangan saksi-saksi, kronologi perampokan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Pelaku berjumlah tujuh orang, bercadar, dan bersenjata clurit tersebut masuk rumah H Murjito yang juga digunakan sebagai kantor koperasi serba-usaha itu, dengan cara mencongkel paksa pintu belakang.
Begitu berhasil masuk, ketujuh pelaku menyebar ke kamar Murjito dan istrinya, kamar anak perempuan Murjito, serta melumpuhkan satpam yang saat itu berjaga di depan rumah. (ant/ain/dwi)