Sabtu, 23 November 2024

Penyakit Musim Pancaroba di Lumajang Mulai Meningkat

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Pergantian musim penghujan ke musim kemarau atau Pancaroba saat ini, beragam penyakit mulai menyebar. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang mewaspadai peningkatan tiga penyakit, diantaranya DBD (Demam Berdarah Dengue), Diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).

Sulsum Wahyudi, SKM. Mkes Kepala Dinkes Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (8/5/2014), mengatakan bahwa ketiga jenis penyakit itu banyak ditemukan setiap kali memasuki musim pancaroba. “Namun, penyebarannya tidak merata. Hanya spot-spot tertentu di sejumlah Kecamatan,” kata Sulsum Wahyudi.

Hanya saja, lanjutnya, yang perlu diwaspadai adalah siklus hidup nyamuk aides aigepty yang sebelumnya 12 hari, saat ini hanya tinggal 9 hari saja. Sehingga pola untuk menularkan juga cepat.

“Termasuk juga, nyamuk penyebab DBD ini tidak berpostur besar seperti sebelumnya. Postur nyamuknya saat ini kecil-kecil hingga jarak terbangnya jauh dan potensi untuk penularannya di wilayah yang lebih luas,” paparnya.

Untuk mengantisipasi penularan DBD ini, Dinkes gencar melakukan fogging di wilayah tertentu yang ditemukan penularan kepada masyarakat. Tidak hanya itu saja, di radius 100 meter juga dilakukan pemeriksaan apakah sudah terjadi penularan.

“Jika tidak ditemukan, ya kita lakukan penyuluhan. Sejauh ini Dinkes telah melakukan fogging di 10 titik di sejumlah wilayah Kecamatan, diantaranya Pasirian, Tempeh dan Kota Lumajang,” ungkap Sulsum Wahyudi.

Hanya saja, upaya pemberantasan nyamuk dan jentik melalui fogging dinilai tidak efektif. Pasalnya, penyemprotan hanya efektif selama 3 hari saja. Setelah tiga hari, jentik mulai muncul kembali dan terbang untuk melakukan penularan kepada korban yang baru. “Kuncinya adalah, masyarakat harus menjaga PHBS atau pola hidup bersih dan sehat,” terangnya.

Dari data Dinkes Kabupaten Lumajang, hingga akhir tahun 2013, diakui adanya lonjakan Demam Berdarah hingga 500 persen dari 25 pasien menjadi 125 pasien Demam berdarah. Namun, angka tersebut masih dalam batas wajar karena secara Nasional masuk KLB DB ketika mencapai angka 555 penderita. “Ada kenaikan 500 persen, namun dalam jumlah kecil dan masih dalam batas normal,” jlentreh Sulsum Wahyudi.

Selain DBD, yang patur diwaspadai saat musim pancaroba adalah Diare dan ISPA. Diare disebabkan adanya masyarakat di wilayah krisis air bersih yang mengkonsumsi air tidak higienis. Untuk itu, Dinkes telah melakukan antisipasi melalui Puskesmas untuk melakukan pencegahan dengan memberikan sosialisasi. “ISPA juga berpotensi terjadi karena penyebab yang sama,” demikian pungkas Sulsum Wahyudi. (her/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs