Kata semrawut identik dengan kemacetan, kumuh, porsi yang tidak sesuai dan kejenuhan. Suasana itu tentu tak asing bagi warga yang tinggal di kota bahkan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Itulah potret kota yang umumnya terjadi di Indonesia. Apa penyebabnya? Jawabannya beragam. Mulai dari karakteristik SDM, SDA yang ada, laju pertumbuhan penduduk, tingkat ekonomi, ilmu pengetahuan, hingga tata kelola dan regulasi yang berlaku.
Di kota besar seperti Surabaya misalnya, kesemrawutan yang paling menonjol ialah kemacetan. Dimana lonjakan jumlah warga yang beraktivitas di jam-jam kerja atau jam sibuk tidak sesuai dengan ruang publik yang tersedia.
Sedangkan untuk kota di dataran tinggi seperti Malang, ruas jalan sangat sempit dan pasti macet saat keramaian. Porsi seperti inilah yang kurang diperhatikan dalam pembangunan di Indonesia dan jika tidak dibenahi sekarang maka beberapa tahun lagi kota akan berhenti total karena laju pertumbuhan penduduk yang bertambah sedangkan ruang yang tersedia tetap.
Lalu bagaimana mengatasi kemacetan? Banyak alternatif cara yang dipikirkan banyak pihak, baik itu pemerintah maupun warga sipil. Satu diantaranya ialah dengan pembuatan peraturan jadwal masuk kerja yang berbeda-beda pada setiap inatansi, sekolah maupun perusahaan. Sehingga kepadatan lalu lintas tidak memuncak di jam jam tertentu.
Di Surabaya misalnya, hingga saat ini jam masuk sekolah dengan jam masuk kerja hampir bersamaan. Yakni sekitar pukul 07.00- 08.00 WIB. Begitu juga dengan jam pulang yang sekitar pukul 17.00 WIB. Alhasil, di jam-jam itu kemacetan pasti terjadi hingga ada yang menyebutnya sebagai “jam macet”.
Belum lagi dengan kendaraan besar seperti truk yang keluar masuk pabrik, dimana jam aktifnya juga bersamaan dengan jam aktif kantor, sekolah dan instansi lainnya.
Untuk itu pembuatan jadwal masuk dan pulang kerja yang berbeda tidak ada salahnya dicoba mengatasi masalah kemacetan. Apalagi pemberlakuan tersebut terlihat cukup efektif diterapkan di beberapa negara seperti Malaysia, Paris dan beberapa negara lain. (ain/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi, lalu lintas yang semrawut jadi biang kemacetan, seperti di Kota Bandung ini.
Foto: www.infobdg.com