Apa kata Gareth Bale mengenai duel Bayern Muenchen melawan Real Madrid di tengah gemuruh tembang pasca pengusiran David Moyes dari Manchester United? Sedikit gugup bercampur harap.
“Saya sedikit gugup, dan setiap orang akan merasa sedikit gugup,” kata Bale jelang laga leg kedua semifinal Liga Champions yang digelar di stadion Allianz Arena pada Selasa waktu setempat atau Rabu (30/4/2014) dini hari, pukul 01.45 WIB. Pertandingan itu akan ditayangkan oleh SCTV.
Pekan ini, silang sengkarut menyelimuti kubu Old Trafford. Dan Moyes terusir dari Taman Eden bernama Manchester United. Situasi itu demikian menekan dan mencetuskan gugup bercampur harap. Apakah Ryan Giggs kelak menggamit tongkat komando?
Penantian searah jarum jam bernama waktu berhadapan dengan momen historis kerapkali menyeret punggawa sepak bola untuk menengadah kepada keyakinan dan kepercayaan diri.
Ya sepak bola adalah batu ujian bagi mereka yang mengandalkan keberanian, bukan sikap pengecut apalagi mencari aman semata.
Jelang melawan “FC Hollywood”, Bale pernah disentuh oleh keberanian mengambil keputusan manakala berhadapan dengan pilihan, atau Manchester United atau Real Madrid. Dan ia memutus keraguan dengan memilih Real Madrid.
Akankah keberanian dan keteguhan hati serupa juga ditunjukkan Bale ketika melakoni duel melawan Bayern Muenchen? So pasti, karena Bale bersama seluruh pasukan Madrid membawa modal satu gol yang dipetik dari leg I di Santiago Bernabeu.
Hanya saja, Madrid tidak dibekali catatan sejarah mentereng mengingat status nirkemenangan dalam sembilan laga lawatan ke barak Die Roten, sementara jagoan asal La Liga itu mencecap delapan kali kekalahan dan hanya sekali beroleh hasil imbang.
“Ini layaknya pertandingan besar. Jika anda ingin memenangi trofi, anda harus bertanding melawan tim-tim besar dalam pertandingan berskala besar,” katanya seperti dilansir Antara.
Bale tidak sedang mengigau. Pemain Wales ini memberi bukti dengan mencetak gol ketika melawan Barcelona dalam ajang Copa del Rey. Ini dapat disandingkan ketika Ryan Giggs menjaringkan gol ke gawang Arsenal pada Piala FA tahun 1999.
Berkolaborasi dengan Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema membuat Bale layak menebar asa dengan merengkuh La Decima alias titel kesepuluh di panggung sepak bola antarklub di Benua Biru.
Bale fasih berbicara bahasa Inggris ketimbang bahasa Spanyol. Ia seakan mengembang ekspansi Inggris Raya ke Tanah Terjanji bernama Bernabeu.
Ia menaruh kagum atas kompatriotnya itu. “Ia salah satu alasan mengapa saya bersedia datang dan bermain di Madrid, tampil bareng dengan pemain terbaik di dunia.”
Hanya saja, jelang laga melawan Muenchen, bukan ajang memamerkan erat tidaknya persahabatan. Laga di Allianz Arena memerlukan kerja dengan sepenuh hati sekuat pikiran.
Pendukung setia tim tuan rumah mewanti-wanti bahwa saatnya Pep Guardiola membuktikan bahwa koalisi tiki taka dan gaya sepak bola Jerman tentu berbuah manis, utamanya ketika meladeni Real Madrid.
“Pertandingan ini bukan sekedar tiki taka. Sudah saatnya menyerang dan menyerang.”
Ketika kemasukan satu gol semata wayang di leg pertama, statistik mencatat bahwa penguasaan bola Bayern mencapai lebih dari 70 persen, dan mereka memaksakan 15 kali sepak pojok, dan melepaskan dua sampai tiga kali tembakan ke arah gawang Madrid.
Menarik ketika menyimak pendapat dari ketua eksekutif Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenige yang menyebutkan bahwa pertarungan di kandang Muenchen bakal menjadi “neraka” bagi tim asuhan pelatih Carlo Ancelotti.
Sesudah meraih kemenangan 5-2 atas Werder Bremen, kapten tim Bayern, Philip Lahm mengimbau kepada seluruh rekan timnya bermain “dengan hati dan semangat”. Dan Guardiola menimpali bahwa Franck Ribery bakal melampiaskan amuk kekalahan di leg pertama.
Bayern menyandang titel sebagai kampiun Bundesliga. Penampilannya ketika menghapadi Werder Bremen sungguh mengundang decak kagum penonton. Pasukan asuhan Guardiola melancarkan serangan balik dengan cepat dan apik merangsek lini pertahanan lawan.
Seperti layaknya pelatih senior yang memilih rendah hati, Ancelotti merespons pendapat bahwa pelatih asal Italia bakal menerapkan taktik bertahan dengan mengambil inspirasi dari gaya sepak bola grendel (catenaccio).
“Catenaccio bukan kata yang buruk. Saya orang Italia, kami bangga dan kami suka dengan catenaccio, bahkan kami mampu meraih sejumlah gelar dengan menerapkan catennacio,” katanya.
Data dan fakta kedua tim:
* Cedera hamstring – Shaqiri (Bayern)
* Dalam pemulihan cedera – Starke (Bayern)
* Cedera lutut – Thiago Alcántara (Bayern)
* Cedera lutut – Arbeloa (Real Madrid)
* Cedera lutut – Jesé (Real Madrid)
* Dalam pemulihan cedera – Khedira (Real Madrid)
Komentar dua pelatih:
Josep Guardiola (Bayern Muenchen):
“Tentu saja, tekanan laga ini demikian tinggi. Kami kini berada di semifinal dan setiap orang berharap dapat menuai hasil positif. Pertandingan ini bakal berlangsung sengit dengan atmosfer laga yang ketat. Saya tahu persis sebelum digelar laga antara Madrid melawan Osasuna. Para pemain Madrid tampil demikian fantastis.”
“Franck (Ribery) pemain yang berperan penting bagi kami. Ia berada di Bayern relatif lebih lama dibandingkan saya. Kami merasa nyaman ketika ia tampil baik, dengan energi luar biasa, motivasi dan semangat bertanding. Ia tidak ingin mengecawakan para pendukung setia tim kami. Ia salah satu pemain terbaik dalam perjalanan sejarah tim.”
“Madrid mampu menggelontorkan serangan balik dengan cepat. Jika anda kehilangan bola, maka anda perlu menjaga dan menguasai ruang permainan, untuk itu kami perlu memperkokoh barisan pertahanan.”
“Mereka bakal bertahan sepanjang 90 menit laga berlangsung, meski saya tidak yakin juga apakah ia akan menerapkan strategi itu. Kami sungguh termotivasi setelah kebobolan satu gol ketika melakoni laga tandang. Saatnya kami keluar menyerang, kami tidak lagi punya opsi. Saya yakin mereka pasti bertekad tampil habis-habisan.”
Carlo Ancelotti (Real Madrid):
“Kami tahu dan paham bahwa pertandingan besok bakal berlangsung sangat ketat. Kami menghadapi tim yang hebat. Kami tentu tidak berdiam diri dan berpuas diri dengan hasil laga kali lalu. Kami bertekad tampil secemerlang mungkin. Itu semua membuktikan apakah kami memang atlet sejati.”
“Saya punya sejumlah kenangan manis di stadion ini. Saya tidak serta merta membeberkan taktik yang bakal diterapkan dalam laga esok. Bayern punya filosofi sepak bola, di sini taktik bukan satu-satunya hal yang menentukan. Saya pikir bahwa mentalitas menjadi hal yang sangat penting.”
“Kami tampil demikian ngotot di leg pertama. Kalau saja kami tidak tampil seperti laga kali lalu, maka hal itu sungguh membahayakan. Sistem kami bukan hal yang demikian penting. Yang lebih penting, apakah sistem itu memang bekerja.”
“Tampil dengan pola 4-4-2 atau 4-3-3 bukanlah hal yang teramat penting. Kita akan menyaksikan dua tim dengan filosofi yang berbeda saling berhadapan dan berduel, karena para pemain kedua tim sama-sama punya kualitas yang mumpuni. Ini yang membuat sepak bola menjadi hal yang indah.”
“Kami akan tampil dengan gaya berbeda meski kami bermain ofensif dalam banyak pertandingan. Kami harus mempertimbangkan kondisi fisik para pemain dan kekuatan tekniknya.”
Prakiraan susunan pemain:
Bayern Muenchen (4-1-4-1):
Neuer (penjaga gawang), Alaba, Dante, Boateng, Lahm, Javi Martinez, Ribery, Schweinsteiger, Kroos, Robben, Mandzukic.
Pemain cadangan:
Tom Starke, Van Buyten, Rafinha, Mueller, Gotze, Pizarro
Real Madrid (4-3-3):
Casillas (penjaga gawang), Carvajal, Pepe, Ramos, Coentrao, Di Maria, Xabi Alonso, Modric, Bale, Benzema, Ronaldo
Pemain cadangan:
Diego Lopez, Varane, Marcelo, Casemiro, Illaramendi, Isco, Morata
Prediksi hasil laga (Goal.com)
* FC Bayern Muenchen 1-2 Real Madrid CF (20,49 persen)
* FC Bayern Muenchen 2-1 Real Madrid CF (11,2 persen)
* FC Bayern Muenchen 1-1 Real Madrid CF (11,04 persen)
Head to Head
UEFA Champions League (UCL)
23 Apr 2014 Real Madrid CF 1 – FC Bayern Muenchen 0
25 Apr 2012 Real Madrid CF 2 – FC Bayern Muenchen 1
17 Apr 2012 FC Bayern Muenchen 2 – Real Madrid CF 1
Laga persahabatan (FR)
13 Aug 2010 FC Bayern Muenchen 2 – Real Madrid CF 4
Lima laga terakhir:
FC Bayern Muenchen
26 Apr 2014 FC Bayern Muenchen 5 – Werder Bremen 2 GER1
23 Apr 2014 Real Madrid CF 1 – FC Bayern Muenchen 0 UCL
19 Apr 2014 Eintracht Braunschweig 0 – FC Bayern Muenchen 2 GER1
16 Apr 2014 FC Bayern Muenchen 5 – 1 FCK 1 GERC
12 Apr 2014 FC Bayern Muenchen 0 – Borussia Dortmund 3 GER1
Real Madrid CF
26 Apr 2014 Real Madrid CF 4 – Osasuna 0 LIGA
23 Apr 2014 Real Madrid CF 1 – FC Bayern München 0 UCL
16 Apr 2014 FC Barcelona 1 – Real Madrid CF 2 ESPC
12 Apr 2014 Real Madrid CF 4 – Almeria 0 LIGA
8 Apr 2014 Borussia Dortmund 2 – Real Madrid CF 0 UCL
Analisis taktik:
* Cristiano Ronaldo akan berhadapan dengan bek kanan Bayern. Tentunya kemungkinan ini sudah diantisipasi oleh Pep Guardiola.
* Pelatih asal Spanyol ini memasang Rafinha di bek kanan dan Philip Lahm di posisi gelandang ketika tampil di leg pertama. Formasi ini jelas-jelas tidak berjalan efektif. Dan Javi Martinez kini siap diturunkan.
* Madrid bertumpu kepada kecepatan dwitunggal Ronaldo dan Bale. Keduanya bakal dihadang oleh Rafinha.
* Xabi Alonso akan melawan sederet gelandang Bayern yang punya kecepatan. Toni Kroos sangat diandalkan Bayern, dengan didukung Bastian Schweinsteiger atau Thomas Mueller. Mereka ini pemain jempolan. Pergerakannya bukan tidak mungkin menyulitkan Xabi Alonso yang berperan sentral sebagai gelandang bertahan.
* Bayern Muenchen mampu tampil sangat baik ketika bertanding di kandang, meski Madrid bermodal Bale dan Ronaldo. Kedua pemain yang disebutkan belakangan ini bukan tidak mungkin mencetak gol, jika memang Bayern tampil keluar menyerang.
* Kedua tim tentu termotivasi mencetak gol, karena keduanya sama-sama punya barisan depan yang berperan sebagai predator gol.
Prediksi hasil pertandingan:
Bayern Muenchen: 2
Real Madrid: 1 . (ant/ipg)