Sabtu, 23 November 2024

Wapres Minta Teluk Lamong Dilengkapi Kereta Api

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Boediono, Wakil Presiden minta PT Pelabuhan Indonesia III menyiapkan jalur kereta api di Terminal Teluk Lamong agar mengurangi penumpukan angkutan barang yang terjadi di jalan raya. Permintaan Boediono ini disampaikan ketika mengunjungi Terminal Teluk Lamong, Sabtu (26/4/2014).

“Saya kira akses jangan hanya mengandalkan jalan raya tapi juga harus ada jalur kereta api tujuannya untuk mengurangi beban angkutan lalu lintas jalan raya,” kata Boediono.

Dalam kunjungannya ke Terminal Teluk Lamong kali ini, Wapres didampingi Ibu Herawati Boediono, serta Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan.

Di Terminal Teluk Lamong, Wapres setidaknya mendapatkan paparan dan menggelar tanya jawab dengan Djarwo Surjanto, Dirut PT Pelindo III.

Selain itu, dalam kesempatan ini, Wapres juga mendesak percepatan pemindahan pipa eks kodeco dari alur pelayaran barat Surabaya. “Pipa Kodeco ini bisa digeser dengan waktu yang sesuai sasaran. Kita dengar tadi kalau ada masalah nanti akan kita bantu. Prinsipnya pergeseran pipa ini harus secepatnya,” kata Boediono.

Sementara itu, Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan mengatakan dengan telah rampungnya double track kereta api Jakarta-Surabaya, maka arus pergerakan barang di Surabaya dipastikan juga akan meningkat. Karenanya, Bambang juga mendukung jika Pelindo III melengkapi akses rel kereta di Terminal Teluk Lamong.

Sedangkan Djarwo Surjanto sendiri, dalam paparannya di hadapan Wapres selain menjelaskan progres pembangunan Terminal Teluk Lamong, dia juga mengatakan beberapa kendala yang saat ini dihadapi.

Salah satu kendala itu adalah masih melintangnya pipa eks kodeco. Padahal dengan masih adanya pipa kodeco di alur pelayaran barat surabaya (APBS) dipastikan akan menggangu pelayaran menuju dan keluar dari Surabaya.

Menurut Djarwo, selain pipa kodeco, saat ini Pelindo III juga dalam proses memperdalam dan memperluas APBS. Saat ini APBS hanya memiliki kedalaman 9,5 meter di bawah permukaan laut, dan memiliki lebar 100 meter.

“Pendalaman alur ini sekarang sudah kami mulai dan awal 2015 kita akan punya alur baru yang lebih lebar dan lebih dalam,” kata Djarwo.

Dalam kesempatan ini, Djarwo juga menyambut baik dukungan Boediono untuk melengkapi kawasan pelabuhan dengan jalur rel kereta. Menurut Djarwo, saat ini jalur rel kereta yang akan digunakan untuk angkutan petikemas sebenarnya juga sudah didesain.

“Sekarang tinggal proses perizinan karena di RTRW (rancangan tata ruang dan wilayah) memang belum ada sehingga perlu perizinan terlebih dahulu,” kata Djarwo.

Yang pasti, dengan segera selesainya pembangunan Terminal Teluk Lamong, Djarwo optimis overkapasitas Tanjugn Perak segera terurai. Terminal Teluk Lamong sendiri sedianya akan segera diresmikan pada Juni mendatang. “Nanti mei kita lakukan ujicoba,” kata dia. (fik)

Teks Foto :
-Djarwo Surjanto (kiri depan) bersama Boediono, Wapres (baju biru, tengah), dan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan (tiga dari kiri) ketika mengunjungi Terminal Teluk Lamong.
Foto : Taufik suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs