Sabtu, 23 November 2024

Tulisan Keberanian Nurmillaty Abadiah Menggugah SSNetters

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan

Haru dan support SSNetters hadir sebagai respon link berita tulisan Nurmillaty Abadiah siswa kelas 3 SMA Khadijah Surabaya di laman facebook e100, Jumat (25/4/2014) pagi tadi.

Tulisan yang diposting di akun facebooknya pada Jumat pekan lalu (18/4/2014) itu benar-benar mengalun dengan polos dan berontak gaya anak yang baru saja baranjak dewasa. Hal itu disampaikan para SSNtters pada kolom komentar link berita yang terakit dengan suarasuarabaya.net tersebut.

Ida Norotafia dan Selly Yanagi misalnya. Keduanya menganggap tulisan Nurmillaty Abadiah ini penuh dengan keberanian dan keteguhan hati untuk disampaikan pada Kemendikbud.

“Anak SMA yang hebat. Baik dari tutur kata, gaya bahasa. Salut,” tulis Ida. Selly menambahkan dengan menulis “Surat yang sangat polos dan lugu, tapi benar adanya”.

Hampir sama dengan Ida dan Selly, akun Aulia Adi Yanti dan Fredi Sesarianto juga mengucap salut atas tulisan Nurmillaty. Bahkan keduanya mengaku menangis haru setelah membacanya.

“Sediihh membacanya, gak terasa sampai mbrebes mili. Kalau dia (M. Nuh) punya hati nurani pasti mau memperbaiki sistem yg amburadul seperti ini. Ingat ya pak, anak-anak bukan kelinci percobaan dan bukan obyek bisnis di dunia pendidikan. Sungguh trenyuh,” tulis mereka.

Menanggapi isinya, SSNetters malah lebih tajam mengkritisi pemerintah terutama Kemendiknas. Seperti akun Erwanto Erwin. Dia menulias “Anak2 masih pada belajar sudah ngeliat cara2 manipulatif. Kedepan mereka mungkin bakal terpatri ngapain belajar dan mikir susah kalau bisa menempuh jalan pintas”.

Yusie Aditya Puspo juga menulis “Negara mendidik anak dapat nilai bagus tapi prestasi nol. Sistem UNAS membuat murid menghalalkan contek massal. Padahal mereka tahu bahwa itu salah. Hanya demi nilai bagus dan lulus juga tekanan dari sistem UNAS pemerintah”.

Deni Widyawati lebih berani menulis “Dan setelah membaca artikel ini sepertinya saya diingatkan kembali oleh Tuhan, untuk tetap mempertahankan apa yang sudah kami yakini. Bahwa KARAKTER, PRILAKU dan KEJUJURAN adalah landasan untuk MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DAN MAKMUR. Dan bukan angka2 akademik yang tertera di buku Raport”.

Selain itu, banyak dari SSNetters menginginkan tulisan ini ditindak lanjuti oleh banyak pihak terkait seperti program talkshow TV dan M. Nuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

“Salut buatmu Dik yang berani mengkritik semoga dengan dimuat di laman e100, jadi pemberitaan nasional dan bakal ‘dilirik’ pemerintah untuk dikomen dan yang paling penting ada tindak lanjutnya,” tulis Sekar Mahanany.

Edy Santouso juga menulis “Tinggal menanti pak menteri komen di TV menjelaskan semuanya di media”. Namun ada juga Endro Winarko yang berharap tulisan ini juga dapat dimuat dan dijadikan bahan perbincangan di talkshow Mata Najwa, sbuah program TV Swasta yang terkenal menyuguhkan talkshow kritis tentang kinerja pemangku kebijakan.

“Semoga sampai ke telinga Mata Najwa”, tulis Edy.

Sampai berita ini ditampilkan, tulisan aslinya di akun pribadi facebook Nurmillaty Abadiah disesaki 180 komentar serta dibagikan sampai 744 kali. (ham/edy)

Teks Foto:
Link berita tulisan Nurmillaty Abadiah di laman facebook e100

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs