Ukuran untuk mengetahui suatu lembaga pendidikan itu aman untuk anak, sebaiknya jangan dilihat dari cashingnya (bungkusnya) saja.
Pinky Saptandari staf khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak pada Radio Suara Surabaya, Kamis (24/4/2014) mengatakan, lembaga pendidikan dengan gedung yang megah, bertaraf internasional dan biaya mahal tapi tidak berizin itu tidak ada artinya.
“Saya justru apresiasi dengan sekolah komunitas seperti yang di Salatiga. Meskipun tidak memiliki gedung tapi penghargaan yang diperoleh cukup banyak seperti buat lagu dan komik,” kata Pinky saat berkunjung ke Radio Suara Surabaya.
Pinky juga mengatakan, sebenarnya apa yang dicari oleh orang tua untuk anaknya? Apakah lebih orientasi pada gedung ataukah sistem belajar yang diajarkan?
“Gedung saja tidak cukup untuk membuat suasana belajar anak menjadi menyenangkan karena sistemnya yang justru yang harus dibenahi,” ujar dia.
Di era modern ini, kata dia, kita sudah banyak dididik sebagai konsumen yang pasif dan tidak punya posisi tawar. Kita cepat terpesona dengan janji-janji yang baik dan instant. Imbasnya akan terjadi kasus-kasus kekerasan pada anak yang marak terjadi akhir-akhir ini.
“Soal masalah pendidikan kita harus ubah mindset awareness. Di dunia ini tidak ada yang instant karena semuanya membutuhkan proses,” katanya.
Dalam hal ini, tambah dia, orang tua yang harus disadarkan untuk lebih memberi perhatian pada kegiatan yang menyangkut pendidikan anak. (dwi/rst)
Teks Foto :
– Pinky Saptandari staf khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak saat berkunjung ke Radio Suara Surabaya
Foto : Dwi suarasurabaya.net