Seiring perkembangan teknologi, keberadaan buku dengan segala macam judul dan kajian topik, mulai terus menerus tergusur kemudahandan keceatan internet memberikan layanan.
“Saat saya bertanya kepada mahasiswa yang mulai masuk bimbingan skripsi, berapa banyak buku yang sudah mereka baca, ternyata jawabannya tidak menggembirakan. Justru mereka membaca buku atau jurnal dari internet,” terang Rys Dedy Prastowo dosen ilmu komunikasi UKWM Surabaya.
Mahasiswa, lanjut Dedy, memanfaatkan kemudahan layanan berbagai kebutuhan terkait dengan buku maupun jurnal ilmu pengetahuan dari internet. “Mereka tinggal download katanya, lalu dicetak,” tambah Dedy.
Jika demikian, dapat dipastikan, buku akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan semakin lengkapnya berbagai judul kajian, diktat, serta jurnal yang ada di internet.
“Rasanya beberapa tahun lagi, para mahasiswa tidak lagi mau pusing berburu buku-buku perkuliahan di toko-toko buku, tetapi mereka akan memilih download berbagai judul jurnal serta nukilan-nukilan buku dari internet,” tegas Dedy saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Rabu (23/4/2014).
Sementara itu bagi Diana Avisasa yang pernah mengelola perpustakaan atau rumah baca secara mandiri, membenarkan bahwa disadari atau tidak internet pasti akan menggantikan buku-buku konvensional.
“Sepertinya tidak terhindarkan. Karena justru saat ini berbagai buku, jurnal, atau diktat, serta kajian-kajian ilmu beredar di berbagai layanan internet. Kemajuan tehnologi memang tidak terhindarkan. Buku akan tergusur internet,” tegas Diana yang juga aktivis partai ini.(tok/rst)
Teks foto:
-Buku cepat atau lambat bakal tergeser internet.
Foto: Antarafoto.com