Sabtu, 23 November 2024

Musibah Prosesi Laut Larantuka 20 Orang Diselamatkan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Sebanyak 20 dari sekitar 50 orang peserta prosesi laut Jumat Agung Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengalami musibah kecelakaan laut, Jumat (18/4/2014) sekitar pukul 12.00 WITA sudah berhasil diselamatkan.

“Sementara sekitar 30 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh para petugas dari kepolisian maupun anak buah kapal peserta prosesi laut,” kata Anton Hadjon Wakil Ketua DPRD Flores Timur melalui telepon genggam Kupang-Larantuka, Jumat (18/4/2014).

Dia mengatakan, para peziarah yang berhasil diselamatkan itu karena mendapat pertolongan cepat dari anak buah kapal motor sesama peserta prosesi, yang saat itu sedang berlayar beriringan menuju pantai Uste, yang menjadi titik perhentian proses laut Jumad Agung.

Menurut dia, para korban yang sudah diselamatkan itu sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Dionisius Mbesi salah seorang anak buah kapal yang menghubungi Antara dari Larantuka menjelaskan, kapal motor yang tenggelam itu adalah kapal jenis fiber milik perusahan perikanan Nelayan Bhakti yang membawa peserta prosesi sekitar 50 orang.

“Kapal motor tersebut tenggelam di selat sempit di Ujung Aro. Perahu tersebut terbalik di samping perahu motor kami. Kami semua langsung terjun ke laut untuk memberikan pertolongan, tetapi karena arus terlalu keras sehingga, perahu motor kami hanya berhasil menyelematkan delapan orang,” katanya.

Ada perahu motor lain yang juga memberikan pertolongan, tetapi belum diketahui jumlah mereka yang sudah diselamatkan.” Kapal motor sudah terbawa arus tetapi kita semua berharap, semua peserta prosesi bisa diselamatkan,” katanya.

Dionius Mbesi mengaku sedang berada di rumah sakit untuk mengantar orang-orang yang berhasil diselamatkan oleh perahu mereka.

Salah seorang peserta prosesi laut, Apriani Kerong mengaku sangat ketakutan karena kapal motor tersebut terbalik berada di depan kapal motor yang mereka tumpangi.” Para peserta prosesi umumnya berada di atas kabin kapal dan saat kapal terbalik, semua penumpang berteriak histeris untuk meminta bantuan,” kata Apriani Kerong.

Dia mengatakan, sejumlah anak buah kapal, termasuk ABK kapal motor yang kami tumpangi langsung turun kelaut untuk memberikan pertolongan.” Hanya saja, jumlahnya sangat banyak sehingga belum diketahui, berapa orang yang sudah bisa diselamatkan,” katanya. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs