Jumat, 22 November 2024

SSNetters Berbagi Tips Terhindar Aksi Pecah Kaca

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan

“Saya pernah melihat kejahatan tersebut di warung depan Mapolres Jombang. Sebuah mobil dibuntuti dari belakang oleh mobil Avansa merah dan sepeda motor boncengan. Saat itu saya sedang makan di warung tersebut. Pengendara Avansa dan sepeda motor itu beli rokok. Kemudian tiba-tiba pecah kaca depan kiri mobil yang diikuti. Ternyata mereka hanya pura-pura beli rokok. Uang 50 juta pun lenyap”

Itulah kisah Mujiyono, salah satu Suara Surabaya Netters (SSNetters) yang menyaksikan aksi pecah kaca mobil di Jombang beberapa waktu lalu. Cerita itu dia tulis di kolom #DISKUSISSTODAY, Selasa (15/4/2014) tentang aksi kejahatan pecah kaca.

Dalam tiga bulan ini, setidaknya ada 5 laporan kejahatan pecah kaca mobil yang diterima Radio Suara Surabaya di Surabaya dan sekitarnya. Dalam laporan tersebut, sedikitnya sebuah laptop dan uang 150 juta terampas.

Namun begitu, pengalaman itu yang menjadikan SSNetters saling berbagi tips dan cara agar terhindar dari aksi kejahatan ini melalui fanpage facebook e100. Sebagian besar dari mereka menulis agar tidak meninggalkan barang berharga mencolok di mobil saat diparkir.

Abdullah Muis, Nuh Ifal, Ihsan D dan Hanni Andrianto Nugroho setuju dengan hal itu. “Jangan taruh barang berharga atau mengundang perhatian di tempat terbuka di dalam mobil. Kalau trpaksa ditinggal, bisa ditaruh dalam dasbor atau tempat yang tidak trlihat” tulis Hanni Andrianto.

Nuh Ifal dan Kundjono Widyasmoro lebih detil lagi. “Sebaiknya gunakan kaca film minimal 75% untuk menghidari orang lain mengintip dan jangan parkir mobil di tempat yang sepi” tulisnya.

Petugas keamanan juga tidak luput dari perhatian SSNetters. Fitri Kurnia Ahmadi, Sugeng Rahayu, Agus Budiono dan Ifanda Juniarta Na’im memberikan perhatian khusus pada pengamanan yang dilakukan kepolisian dengan meningkatkan operasi preman, pengawasan serta memberatkan hukuman.

Bahkan Agus Budiono menyindir dengan menulis “Mengayomi masyarakat tuh lebih digiatkan di lapangan. Jangan di pos saja menunggu yg salah jalan”. Beda lagi tips dari Ifanda. “Untuk menghindari ini, semua warga harus mengantongi no telpon kantor polisi, jadi bila ada kejahatan langsung telpon. Tapi jangan disalahgunakan ya“.

Pengakuan mengejutkan ditulis Abinya Umi. “Modus pecah kaca itu menggunakan bahan kimia yang disemprotkan ke kaca. Kaca tinggal didorong dan remuk jadi tidak memicu alarm mobil,” tulisnya. Sayang di kalimat selanjutnya dia menulis “Demikian informasi dari teman mantan pelaku yang tidak mau disebut namanya“.

Kompol Victor Mackbon Kanit Jatanras Reskrim Polda Jawa Timur membenarkan modus operandi tersebut. Pada Radio Suara Surabaya, Selasa (15/4/2014) Kompol Victor mengatakan, pelaku menggunakan alat khusus untuk peredam suara saat memecahkan kaca.

“Pelaku memakai busi untuk mengurangi suara yang mencurigakan. Beberapa detik mereka beraksi bahkan korbannya tidak tahu. Teknisnya adalah bergerak secara terkoordinir menggunakan kendaraan bermotor untuk menghindari pemantauan aparat dan memberi pengamanan satu sama lain”, tambahnya.

Sementara itu, akun Peno S memberikan tips unik pada SSNetters. Menurutnya, agar terhindar dari aksi ini tempel saja tulisan “Memecahkan Berarti Membeli”. (ham/ipg)

Teks Foto:
– Forum #DISKUSISSTODAY fanpage facebook e100

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs