Sabtu, 23 November 2024

Siswa Lumajang Dibuat Kebingungan Soal Puisi Bahasa Indonesia

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Hasil peninjauan yang dilakukan Kepala Dindik bersama Drs Wisu Wasono Adi, Msi Asisten Administrasi dan Drs Eddy Hozainy Kabag Humas Pemkab Lumajang di SMA Negeri 2 Lumajang sempat dilaporkan oleh tenaga pengawas bahwa siswa sempat dibuat kebingungan atas soal ujian Bahasa Indonesia di jam pertama UN.

Naskah soal yang berbentuk puisi itu hanya bertuliskan tanda tanya panjang, huruf M berulang-ulang. Siswa yang bingung kemudian menanyakan hal tersebut kepada tenaga pengawas. Semula pengawas megira terjadi kesalahan cetak. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga pengawas, ternyata soal puIsi memang sengaja diberi kode seperti itu.

Dra Hj. Agustin WP Humas SMA Negeri 2 Lumajang menyatakan, setelah pengawas melakukan pemeriksaan terhadap naskah tersebut, ternyata memang soalnya sengaja dibuat demikian. “Setelah diberikan penjelasan kepada siswa, akhirnya siswa pun bisa melanjutkan mengerjakan soal UN tanpa kendala lagi,” demikian kata Agustin WP.

H Muhammad Yazid, Spd. Msi Pengawas Satuan Pendidikan dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya juga membenarkannya. “Secara keseluruhan tidak ada masalah atau kendala yang bersifat teknis dalam pelaksanaan UN di Lumajang. Kalaupun ada naskah soal yang membingungkan siswa, tadi sudah bisa ditangani dengan memberikan penjelasan kepada siswa,” papar Muhammad Yazid.

Untuk jenjang SMA di Kabupaten Lumajang terdata 8.243 siswa mengikuti UN. Peserta UN terdiri dari siswa SMA/MA sebanyak 5.153 anak didik yang menempati 304 ruang kelas. Peserta SMK sebanyak 3.090 anak didik yang menempati 155 ruang kelas.

Drs Winhatno Hari Surya, MM Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang dikonfirmasi Sentral FM saat melakukan peninjauan di SMA Negeri 2 Lumajang mengatakan, UN kali ini peserta tingkat SMA/MA akan diawasi sebanyak 608 guru dengan sistem silang antar lembaga pendidikan. Sedangkan peserta SMK akan diawasi 310 orang guru.

Dari laporan yang diterima, kata Winhatno, ada satu siswa yang diinformasikan terpaksa tidak bisa mengikuti ujian.“ Satu siswa yang tidak bisa mengikuti UN kali ini, dari SMK Otomotif Klakah karena sakit. Karena alasan tersebut, kami akan mengusulkan agar yang bersangkutan bisa diikutkan ujian susulan,” kata dia.

Winhatno juga menjelaskan, untuk tenaga Pengawas Satuan Pendidikan yang diterjunkan melaksanakan pengawasan UN terdiri dari 3 unsur. Diantaranya dari pengawasan internal, Peguruan Tinggi dan dari wakil pendidikan Kabupaten.

Ia yang merupakan bagian dari pengawas perguruan Tinggi, melaksanakan tugas pengawasan secara tersebar. “Setiap pengawas membawahi minimal 4 ruang kelas. Jadi untuk SMA Negeri 2 Lumajang saja, yang memiliki 15 kelas ditempatkan 3 orang pengawas,” terang Muhammad Yazid.

Sementara itu ada yang menarik dari pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Lumajang. Sekolah menyiapkan makanan ringan berupa roti yang dibagikan di istirahat seusai mengikuti ujian pertama untuk pengganjal perut peserta UN di sekolah favorit ini. Disiapkannya makanan ini merupakan inisiatif dan inovasi dari sekolah sendiri.

“Ya itu inisiatif sekolah sendiri, agar siswanya jangan sampai lapar hingga menganggu konsentrasinya dalam mengerjakan soal. Selain itu, siswa agar jangan sampai membeli makanan di luar yang tidak sehat. Terus-terang apa yang dilakukan baik dan membantu peserta UN,” pungkas Winhatno. (her/dwi)

Teks Foto :
– Peserta UN di SMA Negeri 2 Lumajang fokus mengerjakan soal di ruang ujian.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs