Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat diprediksi akan menjadi faktor yang signifikan dalam pemilihan presiden juga dalam menentukan koalisi.
Hal itu diungkapkan Suharso Monoarfa Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan dan Prof. Dr. Ahmad Mubarok Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat dalam diskusi “Prediksi Peta Koalisi” yang digelar di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).
Dalam diskusi yang digelar di Smoke House Resto, kawasan jalan Senopati Kebayoran Baru Jakarta dengan pemandu Ichan Loulembah itu, hadir juga narasumber Dr. Ir. Akbar Tandjung Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar, dan Nico Harjanto, PhD Analis Politik dari Populi Center.
“SBY sebagai Presiden dalam 10 tahun terakhir, akan sangat menentukan peta koalisi. Termasuk bagi PPP yang masih bergabung di koalisi Gabungan (Setgab) yang dipimpin SBY. Apakah akan ke Jokowi atau tidak, tergantung SBY,” kata Suharso Monoarfa.
Menurut Mantan Menteri Perumahan Rakyat ini, bagi PPP yang terpenting dalam situasi sekarang ini menyelesaikan kesepakatan internal terlebih dahulu. Termasuk komunikasi dengan partai-partai Islam: PKB, PAN dan PKS. Juga PBB bila perlu.
“Bagi PPP koalisi ini bisa dengan 4 partai Islam ditambah Partai Nasionalis. Kita juga komunikasi dengan Pak SBY. Karena bagaimanapun Pak SBY akan jadi faktor penting bagaimana koalisi akan dibangun. Karena memilih Presiden kan bukan sekadar populis, tetapi harus juga bisa merepresentasikan Bangsa. Bukan sekedar problem solver tapi juga soal visi,” ujar Suharso.
Soal SBY menjadi faktor yang menentukan juga dibenarkan oleh Mubarok. “Kalau dulu Presiden Soekarno, turun dan tidak jadi faktor, Pak Harto selesai juga tidak menjadi penentu, tapi kali ini Pak SBY akan menjadi faktor yang menentukan bagaimana Presiden berikutnya akan terpilih,” kata Mubarok.
Oleh karena itu menurut Mubarok, di luar tiga calon Presiden yang sekarang sudah muncul: Jokowi (PDIP), Prabowo (Gerindra) Aburizal Bakrie (Golkar), berikut rancangan bangunan koalisinya, pihaknya memilih untuk munculnya jalan baru. “Saya pilih jalan baru untuk calon presiden,” kata Mubarok. (fik)