Beragam ide muncul ketika Suara Surabaya menggelar diskusi terkait partisipasi pemilih dalam coblos ulang pemilu kali ini.
Melalui kolom diskusi facebook e100, beberapa netters berpendapat jika doorprize adalah salah satu iming-iming yang bisa disampaikan untuk menarik lebih banyak lagi minat pemilih.
Pendapat ini setidaknya diusulkan oleh pemilik akun Harimukti Sihono. Menurut Dia, doorprize adalah obat sakit hati, “Pemilih yang sudah terlanjur “terlukai semangatnya”, dihibur dengan doorprize“.
Selain doorprize, ada jua usulan untuk menghadirkan para caleg di TPS yang harus melakukan pemungutan suara ulang. Tujuannya agar terjadi silaturahmi antara pemilih dan caleg, “Pasti bakal seru tuh mencoblos dengan dihadiri oleh caleg. Bagaimana perasaan caleg kalau tidak dapat suara dari TPS tersebut? Akankah ada jalinan silahturahmi antara pemilih dan dipilih bisa berlanjut walaupun tak mendekati pemilu,” Tulis akun Thriie.
Meski banyak yang mengusulkan beragam cara, namun tak sedikit dari netters yang masih pesimis terhadap partisipasi masyarakat pada coblosan ulang kali ini.
“saya merasa pesimis, karena tiga alasan. Pertama, belum maksimalnya sosialisasi terhadap pencoblosan ulang. Kedua, efektifitas waktu mencoblos. Hari Minggu,kan hari keluarga. Ketiga, human error seperti ini tidak ada sanksi tegas. Harusnya, komisioner KPU ditindak tegas karena kesalahan tertukarnya surat suara ini,” kata pemilik akun Wahyui Eko Purwanto. (ras/fik)