Permasalahan di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tak kunjung selesai, bahkan malah semakin memanas, karena arogansi sepihak tidak mau duduk bersama untuk mendengarkan penjelasan dari lembaga konservasi.
Ini disampaikan Rahmat Shah Direktur Utama Taman Satwa Pematang Siantar, usai menjalani pemeriksaan oleh unit tindak pidana tertentu (Tipidter) Polrestabes Surabaya, Jumat (11/4/2014) sekitar pukul 22.00 WIB.
Rahmat Shah mengatakan, bahkan banyak berita yang beredar disampaikan oknum tidak bertanggungjawab kepada media, jauh dari yang sebenarnya.
“Pemberitaan oleh media, yang disampaikan oleh oknum tidak bertanggungjawab penuh rekayasa, dan pemutarbalikan fakta. Serta telah terbentuk opini yang berujung pencemaran nama baik,” kata Rahmat Shah kepada wartawan.
Dia menambahkan, pemindahan satwa yang seharusnya lumrah, berubah menjadi masalah politik, pencitraan, dan ajang mencari popularitas yang berujung pencemaran nama baik PKBSI dan anggotanya.
“Jangan salahkan kami jika program memperbaiki KBS terhenti di tengah jalan, karena yang menghentikan adalah Walikota Surabaya. Beliau telah menyalah artikan surat Menteri Kehutanan tentang Pengelolaan KBS yang berujung pada pelaporan ke KPK,” tegas Rahmat Shah yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
Rahmat Shah juga mengungkapkan kekecewaannya, karena tidak adanya keinginan untuk saling terbuka melihat kenyataan yang ada. “Sebenarnya ini untuk bersama memperbaiki KBS ke depan, agar bangsa tidak mendapat kecaman keras dari berbagai pihak,” pungkasnya. (wak/ipg)