Minggu, 24 November 2024

UKKI Perbanas Sosialisasi Tidak Ajak Anak-Anak Kampanye

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Surabaya , Kamis (27/3/2014) mengajak masyarakat Surabaya untuk tidak mengajak anak ikut dalam kampanye.

Ajakan ini disampaikan belasan mahasiswa dengan cara berunjuk rasa di simpang empat Jl Raya Darmo dengan membagikan bunga yang telah diberi label ajakan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye.

Steffi Nevis Rebecca Koordinator aksi mengatakan, masih banyaknya masyrakat yang mengajak anak-anak di bawah umur ikut serta dalam kampanye, membuat pihaknya prihatin. Sehingga Sebagai bentuk keprihatinan sekaligus imbauan kepada masyarakat, aksi ini dilakukan.

“Kami biasanya melakukan kegiatan keagamaan atau kajian Islam. Namun kali ini kami melakukan kegiatan bagi-bagi bunga dan ajakan, sebagai bentuk keprihatinan banyaknya masyarakat yang mengajak anaknya berkampanye,” kata Steffi.

Dia menambahkan, seharusnya anak-anak ini berada di rumah untuk belajar, bukan untuk ikut kampanye. Karena belum waktunya mereka dilibatkan dalam politik.

Kampanye selalu diwarnai dengan arak-arakan, baik itu arak-arakan mobil, truk, dan sepeda motor. Tidak sedikit yang melibatkan anak-anak usia sekolah, mulai SD sampai SMP.

“Mereka belum memiliki surat ijin mengemudi (SIM). Namun kenyataannya, mereka mengendarai motor, dan ikut dalam rombongan arak-arakan,” ujarnya.

Ironisnya lagi, kata Steffi, banyak ibu-ibu yang mengajak balitanya untuk ikut kampanye. Dengan alasan, tidak ada yang menjaga anaknya jika ditinggal di rumah. “Padahal saat ikut kampanye, mereka harus berpanas-panasan dan berjubel. Bahkan tidak sedikit, usai kampanye anak mereka sakit,” kata dia.

Dalam aksinya tersebut, belasan mahasiswa dan mahasiswi ini mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas. Serta tidak memilih pemimpin yang mencoba melakukan politik uang.

“Kalau masyarakat salah pilih, maka tamatlah riwayat bangsa ini. Karena korupsi akan merajalela dan masyarakat akan lebih banyak yang tidak terurus. Dan harus menunggu lima tahun lagi untuk dapat mengubah hal itu,” pungkasnya. (wak/fik

Teks Foto:
– Saat aksi bagi-bagi bunga oleh belasan mahasiswa di perempataan Jl. Raya Darmo.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
34o
Kurs