Johanes Mardijono kepala SMAN 1 Surabaya menegaskan kabar bohong atau isu tentang adanya bocoran jawaban soal ujian nasional merupakan ulah orang yang tidak bertanggungjawab, dan orang tua siswa jangan mudah terpancing.
”Dari tahun ke tahun, isu itu memang selalu muncul menjelang pelaksanaan UN. Tapi sekali saja tidak pernah terbukti bahwa bocoran jawaban soal ujian itu memang benar-benar ada dan benar adanya. Sangat menyesatkan, danorang tua siswa jangan terpancing,” kata Johanes.
Oleh karena itu, lanjut Johanes mempercayai kabar adanya bocoran jawaban soal ujian nasional sama artinya dengan mempercayai kabar burung yang tidak pernah sekalipun terbukti benar.
Isa Anshori ketua Dewan Pendidikan, kepada suarasurabaya.net, menyampaikan bahwa sejak lama ingin membuktikan apakah benar bocoran jawaban soal ujian nasional itu ada. Tetapi hingga hari ini tidak pernah terbukti.
“Kalau kabarnya dulu itu ada bocoran jawaban UN yang katanya keluar dari pusat. Harganya mahal. Tapi setelah dibuktikan, dan ditelusuri ternyata tidak ada. Dan dari tahun ke tahun selalu seperti itu. Ini berbahaya jika dipercaya, menyesatkan,” kata Isa Anshori.
Berapapun harganya, lanjut Isa, siswa calon peserta UN 2014 sebaiknya tidak tergoda untuk mencari dan membeli bocoran jawaban soal ujian yang ditawarkan oleh siapapun. “Orang tua siswa tidak usah tergoda dengan tawaran seperti itu,” tegas Isa pada suarasurabaya.net.
Sementara Muntiani kepala SMAN 14 Surabaya justru mengingatkan tidak hanya kepada siswa, tetapi sekaligus kepada orang tua siswa untuk tidak ikut-ikutan terpengaruh jika mendengar kabar adanya bocoran jawaban soal Ujian Nasional.
“Siswa dan orangtua siswa jangan ikut-ikutan tergoda jika mendengar kabar ada bocoran jawaban soal ujian nasional. Biasanya, orang tua siswa berupaya untuk mensupport putera-puterinya agar lolos UN, tapi sebaiknya tidak dengan cara itu,” tegas Muntiani.(tok/rst)
Teks foto:
-Orang tua siswa diingatkan untuk tidak percaya bocoran jawaban soal.
Foto: Dok. suarasurabaya.net