PKB yang mengklaim pewaris perjuangan Gus Dur dan pembawa aspirasi warga NU, kecewa Yeni Wahid menjadi jurkam partai Gerindra. Putri Gus Dur itu seharusnya mendukung PKB, partai yang didirikan ayahanya, bukan malah berkampanye untuk partainya Prabowo.
Muhaimin Iskandar ketua umum DPP PKB, mengatakan mbak Yeni punya hak politik, dengan partai apa saja. Tapi dari sisi etika, Yeni seharusnya ikut berjuang membesarkan PKB untuk menghormati Gus Dur, bukan malah nggembosi.
Selasa (18/3/2014) kemarin putri sulung mantan staf khusus SBY, bidang komunikasi politik, berkampanye satu panggung dengan Prabowo ketua dewan pembina partai Gerindra di Jember.
Dikonfirmasi melalui ponselnya Yeni, mengatakan kalau ukurannya sebatas hormat menghormati, siapa sebenarnya yang tidak menghormati Gus Dur. Kalau PKB dibawa rezim Muhaimin Iskandar megklaim penerus perjuangan Gus Dur, tak mungkin Gus Dur sebagai pendiri PKB dipecat.
“Saya melihat persoalannya bukan pada hormat menghormati, tapi takut kalah,” kata Yeni. Dia mendukung Gerindra, bukan karena suaminya, Dhohir Farisi yang menjadi kader partai Gerindra, tapi punya perhitungan politik tersendiri. Mendukung Prabowo karena ucapan dan janjinya tidak muluk-muluk, dan bisa dipertanggung jawabkan.(jos/ipg/tok)