Adalah Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono, dan Iwan Gunawan, ketiganya mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya yang melakukan inovasi membuat tabir surya dari buah Leunca.
Buah Leunca dikenal masyarakat sebagai buah yang biasa dikonsumsi layaknya untuk lalapan, ternyata berdasarkan penelitian memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
“Penelitian ini didasari fakta menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet atau UV, yang membuat manusia berisiko terkena kanker kulit,” ujar Reinard Dona Tiono.
Farrel Gunawan anggota tim lainnya menegaskan bahwa tabir surya berbahan buah Leunca hasil penelitiannya memiliki sekurangnya 3 keunggulan. Bahan baku buah Leunca tersedia sepanjang tahun.
“Yang kedua, proses ekstraksi buah Leunca hemat energi dan lebih ekonomis, dan keunggulan yang ketiga, dengan metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat serta alami,” kata Farrel Gunawan.
Ditambahkan Iwan Gunawan, bahwa dalam pengolahan buah Leunca menjadi tabir surya menggunakan prinsip zero waste product. “Bahkan ampas buah Leunca yang kami gunakan bisa diolah jadi kue nastar,” tutur Iwan.
Inovasi yang dilakukan para mahasiswa ini berperspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal.
Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya, maka buah Leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi.
Inovasi ini merupakan pengembangan dari Salep anti–Kanker dengan menggunakan ekstraksi buah Leunca. Ekstrak Leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker terutama kanker kulit.
Di bawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D, inovasi ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).(tok/ipg)
Teks foto:
– Ketiga mahasiswa Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Foto: Istimewa