Minggu, 24 November 2024

Polri Lakukan Antemortem Terkait Hilangnya Pesawat Malaysia

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan

Tim Disaster Victim Identification Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri tengah melakukan pemeriksaan antemortem kepada keluarga korban warga negara Indonesia yang turut dalam penerbangan Boeing 777 Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 pada Sabtu (8/3/2014).

“Sementara belum ada permintaan dari otoritas yang berwenang untuk membantu mencari korban, namun Polri telah menyiapkan Tim DVI Pusdokkes untuk membantu kepentingan WNI dan keluarga yang dikabarkan ada di dalam pesawat yang hilang itu,” kata Irjen Pol Ronny F Sompie Kepala Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta, Minggu (9/3/2014) dilansir dari Antara.

Ronny menjelaskan diterjunkannya Tim DVI bertujuan untuk mengunjungi dan menenangkan keluarga korban terlebih dahulu.

Kemudian, lanjut dia, untuk mendata antemortem (data sebelum mati) sekaligus pengambilan sampel (sampling) DNA, dental record (gigi), sidik jari, properti, tanda fisik dan lainnya.

Dia mengatakan pendataan antemortem dilakukan oleh TIM DVI Polda Metro Jaya dan Polda Sumatra Utara yang berkoordinasi dengan PWNI Kementerian Luar Negeri.

Sementara itu, untuk Tim DVI postmortem (data setelah mati) tetap bersiaga untuk menemukan korban apabila ada permintaan dari otoritas setempat.

“Saat ini masih ‘stand-by’ di Jakarta, namun telah bertemu dengan keluarga untuk keperluan pencarian data pendukung,” kata Ronny.

Sebelumnya, pesawat itu hilang dalam penerbangan dari Kualaumpur, Malaysia, ke Beijing, Cina, membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya warga negara Indonesia (WNI).

WNI terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut adalah Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53) serta dua orang terdaftar dengan nama Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun.

Malaysia Airlines menyatakan pencarian dan penyelamatan dilakukan sejak pagi. Regu pencari dan penyelamat perusahaan itu berasal dari Malaysia, Singapura dan Vietnam, belum menemukan tanda keberadaan pesawat tersebut, seperti, puing atau bukti lain. (ant/wak)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs