Dalam 40 tahun terakhir, Malaysia Airlines tercatat 2 kali mengalami kecelakaan fatal. Pada Desember 1977, satu pesawat dibajak oleh kelompok teroris dan jatuh di Tanjung Kupang, menewaskan seluruh 100 penumpangnya.
Pada September 1995, sebuah pesawat Malaysia Airlines jatuh di Kota Tawau, menewaskan 34 orang dan melukai 9 orang di darat. Kecelakaan terjadi setelah pesawat gagal mendarat, kemudian jatuh di permukiman penduduk sekitar bandara.
Maskapai Malaysia Airlines yang pagi ini kehilangan kontak dengan satu diantara pesawatnya merupakan perusahaan penerbangan bereputasi internasional. Malaysia Airlines tahun lalu terpilih sebagai maskapai terbaik dalam World Travel Award mengalahkan 13 maskapai internasional lainnya.
Tapi di tahun 2014 ini, perusahaan itu mengalami kesulitan keuangan. Dilaporkan Xinhua, maskapai ini mengalami kerugian jutaan dollar. Untuk mencegah kerugiaan lebih banyak, Malaysia Airlines bulan lalu sudah mengajukan pembelian 100 unit pesawat Airbus dan Boeing pada pemerintah.
Pembelian pesawat-pesawat baru itu diharapkan mengurangi ongkos operasional pesawat-pesawat tuanya. Sampai sekarang, maskapai ini memiliki 88 armada pesawat, terdiri dari diantaranya Airbus A330s dan A380s, serta Boeing 777-200s dan 737s.(edy)