Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari mengusulkan agar TNI merenovasi gudang-gudang amunisi yang kondisinya sudah kurang memadai guna mencegah terjadinya hal yang tidak diharapkan.
”TNI hendaknya makin meningkatkan pengawasan dan melakukan perbaikan kualitas gudang-gudang amunisi,” kata Hajriyanto Y Thohari, melalui layanan pesan singkat, di Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Hajriyanto mengatakan hal itu menanggapi insiden ledakan gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI di Pondok Duyung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/3/2014) pagi.
Menurut Hajrianto beberapa gudang amunisi milik TNI perlu diperbaiki, karena sudah berusia tua dan kurang memadai, tapi belum direnovasi. Politisi Partai Golkar ini juga menyatakan prihatin atas peristiwa meledaknya gudang amunisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI di Tanjung Priok Jakarta Utara.
“Kejadian ini dapat menimbulkan persepsi kurang baik bagi TNI, jika tidak segera dijelaskan ke publik apa penyebabnya,” kata Hajriyanto.
Ia menjelaskan, ledakan di gudang amunisi Kopaska ini dapat mengundang spekulasi terkait dengan penyebab terjadinya ledakan tersebut. Dengan adanya insiden tersebut, Hajriyanto mengusulkan agar TNI makin meningkatkan pengawasan dan melakukan perbaikan kualitas gudang-gudang amunisi milik TNI.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, di Jakarta, Rabu (5/3/2014) mengatakan, sumber ledakan di gudang amunisi adalah TNT (Trinitrotoluene), bukan senjata.
“Ada cadangan bahan peledak TNT di gudang itu yang digunakan untuk senjata ringan,” katanya. Untung menjelaskan, akibat ledakan tersebut sebanyak 85 anggota TNI mengalami luka ringan dan sedang, seorang anggota kondisinya kritis, dan satu orang anggota lainnya meninggal dunia.
Korban luka-luka, kata dia, mendapat perawatan di RSAL Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (6/3/2014).(Ant/tok)
Foto: Antaranews.com