
Saat sebelum event akbar Java Jazz Festival ke 10 tahun ini dihelat, banyak pecinta musik termasuk sesama musisi mengatakan, pianis Joey Alexander layak ditunggu permainannya.
Mengapa…? Karena siapa sangka bocah berusia 10 tahun itu, sudah berhasil membawa nama harum Indonesia, di kancah percaturan seni musik. Ia adalah Joey, begitu ia akrab disapa.
Sepintas Joey Alexander Sila, nama lengkap bocah berkacamata minus ini, sama dengan anak sebayanya. Tetapi siapa sangka Joey Alexander Sila ini tercatat berhasil meraih prestasi dalam event kompetisi piano kelas dunia. Ia meraih Grand Prix 1st International Festival – Contest of Jazz Improvisation Skill, yang diselenggarakan 5-8 Juni 2013 di Odessa, Ukraina.
Kemahiran Joey memainkan jemarinya di atas tuts piano, menjadikan dewan juri jazz profesional dari berbagai negara seperti Ukraina, Rusia dan Perancis, berdecak kagum. Apalagi, komposisi yang ditampilkan Joey adalah jazz standart.
Joey merupakan peserta paling muda, tetapi berhasil mengungguli 43 peserta final lainnya yang berasal dari 15 negara.
Dalam event Java Jazz, Minggu (2/3/2014), Joey Alexander tampil, tidak hanya sebagai pendamping musisi lainnya. Tetapi Joey dengan teknik bermain piano tinggi, mantab menjadi leader trio bersama Barry Likumahuwa (b) dan Sandy Winarta (d).
Ratusan penonton yang hampir memenuhi hall Lawu, dibuat kagum akan bakat dan keahlian luar biasa dari Joey Alexander. Uniknya,sebagian yang hadir adalah para ekspatriat dan juga turis manca negara, yang sengaja datang ke Indonesia untuk melihat kegiatan Java Jazz Festival 2014. (isa/ipg)
Teks Foto:
– Pianis cilik Joey Alexander Sila saat tampil di java Jazz Festival 2014.
Foto: Isa Suara Surabaya Media