Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) pada aksinya Senin (3/3/2014) di depan Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Surabaya, mengajak rakyat, mahasiswa, dan segenap masyarakat Indonesia untuk melawan kapitalisme pendidikan.
Kapitalisme dunia pendidikan saat ini tengah mengungkung sistem pendidikan negeri ini. Itu ditandai dengan mahalnya biaya pendidikan. Mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
Rakyat yang seharusnya menerima dan memperoleh hak-haknya di bidang pendidikan sebagai hak dasar manusia, di negeri ini tidak terbukti. Untuk masuk sekolah, butuh biaya tidak sedikit.
“Jika demikian, bagaimana dengan mereka yang hingga hari ini berpenghasilan dibawah rata-rata biaya hidup layak? Apakah mereka bisa menikmati pendidikan? Sedangkan pendidikan sebenarnya adalah hak rakyat,” tegas Feby Mustika koordinator aksi.
Seharusnya, lanjut Feby, pemerintah berpikir bagaimana pendidikan dapat dinikmati dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, dan bukan hanya dapat dinikmati oleh sebagian orang saja.
“Oleh karena itu, pada aksi kami hari ini, kami Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) dari sejumlah kota di Indonesia, mengajak segenap rakyat Indonesia untuk bersama-sama melawan kapitalisme pendidikan yang terjadi di negeri ini. Ayo lawan!” kata Feby.
Aksi di depan Grahadi Jl. Gubernur Suryo, Senin (3/3/2014) mendapat pengamanan dari puluhan anggota polisi, sedangkan massa aksi hanya sekitar 20 orang aktivis saja.(tok/ipg)
Teks foto:
– Massa SMI menggelar aksinya di depan Grahadi, menolak kapitalisme pendidikan.
Foto: Totok suarasurabaya.net