Drh Liang Kaspe direktur operasional PDTS KBS, membenarkan bahwa hujan yang turun Sabtu (15/2/2014) dan Minggu (16/2/2014), akhirnya meluruhkan abu vulkanik Gunung Kelud yang masih tersisa di KBS.
“Guyuran abu vulkanik Gunung Kelud yang sampai ke Surabaya, termasuk ke KBS, sempat membuat kami khawatir, mengancam kesehatan satwa. Beruntung kemudian hujan turun berturut-turut,” kata drh. Liang Kaspe.
Paling tidak, kata Liang, hujan yang turun berturut-turut tersebut, membantu meluruhkan dan membersihkan sisa abu vulkanik yang masih menempel di dedaunan, pepohonan atau bagian kandang serta sangkar peraga satwa.
Saat guyuran abu vulkanik Gunung Kelud terjadi, yang dilakukan manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS, satu di antaranya adalah tidak membuka sangkar peraga satwa, dan membiarkan satwa dalam kandang.
“Petugas kami, termasuk para keeper dan helper membantu membersihkan abu vulkanik setelah mulai reda. Tapi tidak mencukupi dikarenakan luasnya area KBS,” ujar Liang.
Oleh karena itu saat hujan mengguyur Surabaya, setelah terjadinya guyuran abu vulkanik Gunung Kelud, sangat membantu membersihkan KBS. “Sekaligus menghindarkan ancaman abu vulkanik pada satwa-satwa di dalam KBS,” pungkas Liang Kaspe saat ditemui suarasurabaya.net.
Hingga Senin (17/2/2014) pasca terjadinya guyuran abu vulkanik, Liang menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima laporan dari petugas di lapangan maupun para keeper adanya satwa yang mengalami gangguan kesehatan.(tok/ipg)