Minggu, 24 November 2024

Bidan Dan Guru Jadi Koki Pengungsi Kelud

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Mulai Minggu (16/2/2014) hari ini sebanyak 12 dapur umum mulai difungsikan untuk memberikan akses makanan bagi seluruh pengungsi korban letusan Gunung Kelud.

“12 dapur yang dibangun tersebar di empat kecamatan mulai Wates, Plosoklaten, Kepung, dan Pare,” kata Adi Suwignyo, Ketua Bidang Penerangan dan Informasi Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Kediri, Minggu (16/2/2014).

Sebagai juru masak, dapur umum akan dilengkapi dengan relawan dari beberapa instansi diantaranya dari ikatan bidan indonesia, PMI, Tagana, PGRI, serta dari PKK Kediri.

“Para bidan sekaligus akan ikut mengawasi kesehatan para pengungsi bersamaan dengan relawan dokter yang juga ada di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Adi mengatakan, untuk menambah pasokan air bersih, belasan mobil tangki juga telah diterjunkan untuk memasok air di lokasi pengungsian.

Sekadar diketahui, hingga saat ini jumlah warga Kediri yang mengungsi akibat letusan Kelud telah mencapai 35.756 orang.

Jumlah ini tersebar di 83 titik lokasi pengungsian yaitu di Kecamatan Wates terdapat 20 titik pengungsian dengan total jumlah pengungsi mencapai 7.164 orang.

Selain itu juga di Kecamatan Plosoklaten, jumlah pengungsian mencapai 9 titik dengan total pengungsi berjumlah 4.465 orang.

Sedangkan di Kecamatan Kepung jumlah lokasi pengungsian mencapai 38 titik dengan total pengungsi mencapai 19.059 orang. Selain itu juga ada Kecamatan Kandangan dengan titik pengungsian di 14 lokasi dengan jumlah pengungsi berjumlah 1.614 orang.

Di Kecamatan Pare juga ada dua titik lokasi pengungsian dengan total pengungsi mencapai 3.454 orang sehingga total warga Kediri yang mengungsi mencapai 35.756 orang. (fik)

Teks Foto :
– Pengungsi letusan Kelud.
Foto : Taufik suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs