Tanda letusan Gunung Kelud sebenarnya sudah mulai teramati sejak Januari 2014 dengan dominannya gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
Bahkan pada 15 Januari 2014, terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam dikisaran 22-157 kejadian per hari atau rata-rata 90 kejadian perhari.
Pada tanggal 27 Januari 2014, gempa vulkanik dangkal teramati meningkat signifikan dalam kisaran 13-90 kejadian per hari atau rata-rata 37 kejadian per hari.
Pada 2 Februari 2014, berdasarkan peningkatan kegempaan vulkanik yang cukup signifikan, status Gunung Kelud dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II). Saat itu, kegempaan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal dan vulkanik dalam.
Pada 6 Februari 2014 teramati adanya peningkatan energi dan gempa dengan kedalaman di bawah 5 km, dari bawah puncak dan umumnya terkonsentrasi pada kedalaman 1,5 km sampai 2,5 km.
Pada 9 Februari 2014 kembali terjadi peningkatan energi di mana amplitudo (simpangan yang paling jauh pada getaran) gempa-gempa vulkanik relatif membesar dan jumlah yang meningkat. Kalkulasi hiposenter gempa-gempa Vulkanik memperlihatkan sebaran gempa di sekitar Gunung Kelud dengan kedalaman mencapai 3 km di bawah puncak.
Pada 13 Februari 2014, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental serta potensi ancaman bahaya Gunung Kelud, pada pukul 21.15 WIB status kegiatan Gunung Kelud dinaikkan dari siaga (level III) menjadi awas (level IV).
Saat itu masyarakat di sekitar Gunung Kelud dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dan mendekati kawah dalam radius 10 km dari kawah aktif.
Letusan dalam skala besar lantas terjadi pada hari itu juga tepatnya pukul 22.55 WIB, lantas kembali terjadi letusan pada pukul 23.00 WIB. Setelah itu pada pukul 23.23 WIB kembali meletus dan bahkan pada pukul 23.29 WIB terjadi letusan yang cukup besar.
Letusan terbesar terjadi pada pukul 23.23 WIB dengan tinggi semburan mencapai 17 km atau 50 ribu kaki. Ini adalah letusan terdasyat dan lebih besar dibandingkan letusan pada tahun 1990 silam.
Sementara itu, letusan kali ini sebenarnya tak bisa dipisahkan dengan terjadinya perubahan di puncak kelud pada tahun 2007 silam. Saat itu Kelud mengeluarkan anak Kelud yang berada tepat di atas kawan Kelud.(fik/ipg)
Teks Foto :
– Perubahan puncak kelud sejak tahun 2006.
Foto : PVMBG