Material vulkanik yang keluar dari perut Gunung Kelud jumlahnya mencapai jutaan meter kubik tersebar mulai dari Jawa Barat hingga NTB. Material ini akan menjadi masalah bagi kesehatan manusia bila antisipasi kita tidak tepat.
Ir. Amien Widodo M.Si pakar geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengatakan material vulkanik ada 3 jenis, yaitu batu yang ukurannya sekepalan tangan sampai ukuran mikron. Material ini terbentuk dari berbagai mineral. Yang kedua, mineral, yakni material yang tersusun dari unsur tunggal, dan gelas yang terbentuk dari reaksi akibat magma yang tidak sempat mengkristal saat keluar dari perut gunung.
Sebaran material vulkanik juga dibedakan jauh sebarannya berdasar besar kecilnya bentuk material. Batu ukuran besar sampai dengan kerikil segenggaman tangan bisa terlontar dari kawah gunung sampai sejauh 5 km. Sedangkan pasir bisa mencapai 15 km. Untuk abu, jauh sebarannya tergantung dari arah dan kecepatan angin.
Tapi seluruh material vulkanik itu, kata Amien, mengandung gelas yang berbahaya jika masuk ke tubuh manusia. Jika dilihat menggunakan mikroskop, abu vulkanik punya ukung-ujung yang tajam. “Karena itu cukup berbahaya jika masuk paru-paru lewat sistem pernapasan,” kata dia.
Karena itu menurut Amien, sangat penting untuk menggunakan masker debu atau yang lebih baik berstandar International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN).
Bahaya yang sama jika abu vulkanik masuk ke mata. “Karena ujung-ujung material vulkanik itu tajam. Kalau mata diucek saat kelilipen, jangan diucek langsung dengan tangan. Lebih baik disiram dengan air,” katanya.(edy)