Jumat, 22 November 2024

Abu Kelud Melayang-layang di Atmosfer

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Hujan abu masih terjadi di Jateng dan DIY karena abu Gunung Kelud melayang-layang di atmosfer.

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan dampak erupsi Gunung Kelud telah menyebabkan hujan abu merata di beberapa wilayah di luar dari daerah terdekat dari Gunung Kelud.

Sejak pukul 08.00 Wib (Jumat, 14/2/2014) cuaca di Kediri dan Blitar cerah. Sudah tidak ada hujan abu pasir. Sinar matahari tembus sampai permukaan tanah dan langit terlihat biru. Namun di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir.

Menurut Sutopo, erupsi gunung Kelud pada Kamis (13/2/2014) pukul 23.30 WIB setinggi 17 km dan melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir. BMKG menganalisis, abu dan pasir pada lapisan 1.500 m terbawa ke arah Timur Laut, pada lapisan 5.000 m ke arah Barat Laut dan pada 9.000 m ke arah barat.

Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari Kelud. Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya.

Sedangkan di bagian timur hujan abu hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB. Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertunda sampai menunggu situasi semakin kondusif.

Kata Sutopo, banyak masyarakat di luar radius 10 km yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih rumah. Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja.(faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs