Rekening Bersama Jaga Keamanan Konsumen Belanja Via Online

Keberadaan rekening bersama dalam perbankan jauh lebih menjaga keamanan konsumen yang melakukan belanja dengan sistem online.

DR. Werner R. Murhadi, SE MM Pengamat Ekonomi Finance Ubaya pada Radio Suara Surabaya, Selasa (4/2/2014) mengatakan, bisnis perbelanjaan online tidak bisa lepas dari peran perbankan. Karena ketika berbicara sistem online maka tidak dilakukan secara face to face.

“Bagaimana melakukan pembayaran jangan sampai tidak bertemu malah barang tidak dikirim tapi sudah dilakukan transaksi,” kata dia.

Dalam hal ini, kata dia, bank menjadi sebuah fasilitator yang berperan mendorong transaksi menjadi absah.

Sebenarnya di Indonesia rekening bersama masih belum ada tapi PT Pos berencana akan membuat. Namun diharapkan bentuk rekening bersama dalam perbankan akan berkembang karena akan lebih efisien lagi jika diambil alih perbankan nasional.

“Ini dibahas oleh pemerintah dan Komisi VI tentang aturan bisnis online guna melindungi pencantuman dan legalitas perusahaan. Cara pembayaran dan delivery diatur dalam rancangan UU,” ujar dia.

Contoh penerapan rekening bersama, Werner mencontohkan, jika ada bank X, perusahaan online X dan konsumen akan melakukan transaksi. Maka konsumen mempunyai rekening di bank X yang berhubungan dengan perusahaan online X. Jika konsumen sudah melakukan transfer pada bank X maka bank X tidak akan membayar pada perusahaan online X jika barang belum diterima konsumen yang bersangkutan.

“Kalau selama ini yang terjadi di Indonesia kan pemilik bisnis online yang meminta konsumen membayar dulu baru barangnya dikirim. Kalau misal konsumen sudah membayar tapi barang tidak dikirim atau kualitas tidak sesuai? Ini yang jadi persoalan,” ujar dia.

Perkembangan bisnis online saat ini, kata Werner, berdasarkan data pada 2012 transaksi online sebanyak 12 juta transaksi, pada 2013 naik 100 persen. Pada 2014 ini diperkirakan nilai traksaksi naik US$ 776 juta . (dwi/ipg)