Gempa yang terjadi pukul 12.14 wib, Sabtu (25/1/2014) berpusat di 8,48 lintang selatan, 109 bujur timur, dipastikan terasa dihampir seluruh Jawa, namun demikian diprediksi memang tidak berpotensi tsunami.
Ahmad Bisry prakirawan BMKG Juanda menyampaikan bahwa gempa yang berpusat di 104 km barat daya Kebumen tersebut memang berpusat di laut. “Dapat dipastikan terasa dihampir seluruh Jawa, tetapi prediksi kami tidak berpotensi Tsunami,” terang Ahmad Bisry.
Ditambahkan Ahmad Bisry, kriteria terjadinya Tsunami satu di antaranya adalah kekuatan gempa di atas 6,3 skala Richter, berpusat di laut dan disertai dengan terjadinya patahan lempeng bumi.
“Kekuatan gempa kali ini memang diatas 6,3 skala Richter, dan berpusat di laut. Tetapi tidak disertai dengan terjadinya patahan lempeng bumi sehingga dapat diprediksikan tidak terjadi Tsunami,” lanjut Ahmad Bisry.
Seperti diketahui, lanjut Ahmad Bisry, gempa bumi penyebab utamanya adalah pergeseran lempeng bumi, yang secara umum terjadi setiap tahun antara 0,5 cm hingga 10 cm, dengan gerakan yang tidak dapat diprediksi, sehingga menimbulkan tumbukan antar lempeng.
Gempa susulan dipastikan akan terjadi, tetapi dengan kekuatan yang berkurang atau melemah, serta tidak dapat diprediksi kapan bakal terjadi dan dimana lokasi gempa susulan itu berlangsung.
“Kalau gempa susulan pasti terjadi. Tetapi kapan terjadi dan dimana bakal terjadi gempa susulan, itu yang tidak dapat diprediksikan dengan peralatan secanggih apapun. Bahkan Jepang yang tiap hari gempa juga belum dapat memprediksikan itu,” tambah Ahmad Bisry.
Prediksi gempa, tambah Ahmad Bisry, pada umumnya didasarkan pada siklus tahunan, puluhan tahun, atau abad. Dan perlu diketahui bahwa Indonesia adalah wilayah pertemuan tiga lempengan besar dunia yang tentunya sangat berpotensi sekali terjadi gempa, bahkan hampir tiap hari tetapi kekuatannya tidak terasa.(tok/ipg)